Dedi Setiadi: PARFI Jangan Jadi Organisasi 'Papan Nama' dan 'Tong Kosong Nyaring Bunyinya'

- 19 Maret 2021, 16:26 WIB
Dedi Setiadi dan para sineas./dok.istimewa
Dedi Setiadi dan para sineas./dok.istimewa /

"Anggota PARFI yang telah mengikuti pendidikan khusus profesi aktor dengan hasil baik, akan kita libatkan di semua film produksi saya. Ini jaminan dari saya dan tidak ada embel-embel apa-apa. Kita profesional," ujar Dedi antusias.

Selain menyelenggarakan pendidikan khusus profesi aktor, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi PB PARFI, terang Dedi Setiadi, juga akan menggelar 'Festival Film' dengan tagline 'Aku Cinta Indonesia' (ACI).

Ajang apresiasi ini, kata Dedi, diinisasi dari keunggulan film serial 'Aku Cinta Indonesia' (ACI) produksi Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (PUSTEKKOM), dan disutradarai Dedi Setadi.

"Bertemakan pengembangan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja. Mengajarkan tanggung jawab. Siap bekerjasama, dedikatif, disiplin, kerja keras, sportifitas, toleran, bersaing sehat, persahabatan, saling menghargai dan menghormati," ujar sutradara yang pernah menjadi pengajar pada Asia Pasific Institute for Broadcasting Development , Colombo - Srilanka, selama tiga tahun keliling Asia Pasifik ini.

Baca Juga: Tidak Hanya Demokrat, Ternyata Moeldoko Sempat Menaruh Hati dengan Partai Ini

Saat ini pelaku industri perfilman dan Pemerintah secara sadar bersama-sama menganggap film harus dipandang sebagai sebuah produk industri kebudayaan.

Bukan lagi semata sebagai produk seni dan media komunikasi pandang dengar (UU Nomor 8 tahun 1992 tentang perfilman). Keinginan ini tentu harus disikapi oleh pekerja film.

Pekerja film, kata Dedi, harus meningkatkan profesionalismenya. Salah satunya melalui pendidikan berbasis seni.

”Film tidak hanya dimengerti oleh orang film saja. Dia harus terbuka terhadap dunia luar. Terhadap pihak yang berminat terjun ke industri ini. Semua hal mesti transparan. Sistem kerjanya, proses kerja, standar profesi, standar honor, lisensi profesi dan seterusnya," ujar Dedi.

Dedi menginginkan industri film maju. Pihaknya ingin para user nyaman memakai jasa orang film. Saling memahami hak dan kewajiban. Mereka (produser) bisa mempertanyakan kinerja mitra kreatifnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah