Baca Juga: Dijerat 5 Pasal dalam Kasus Maulid Nabi Muhammad SAW, Habib Rizieq Terancam 6 Tahun Penjara
PB PARFI, terang Dedi, akan menyelenggarakan pendidikan khusus profesi aktor secara kolektif, dengan melibatkan unsur kepengurusan daerah.
"Teman-teman di daerah semua akan kita libatkan sebagai pelaksana tugas di daerah dalam penyelenggaraan pendidikan khusus profesi aktor ini," ujarnya.
Mementingkan Rasa Mencerdaskan Bangsa
Film, kata Dedi, merupakan kemasan cerita yang memiliki tujuan. Memberi tontonan, tatanan, dan tuntunan berdasarkan realitas. Film lebih mementingkan rasa dan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Melalui pendidikan khusus profesi aktor inilah nanti seluruh potensi keanggotaan kita gali. Mengantarkan mereka menjadi aktor-aktris profesional, kreatif, dan produktif. Membuat karya-karya film tak sekedar tontonan, tapi ada muatan edukatif," ujar sutradara yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi PB PARFI Periode 2020-2025 di bawah pimpinan Ketua Umum Alicia Djohar, dan Sekretaris Jenderal Gusti Randa ini.
Selain kapasitasnya sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi PB PARFI, Dedi juga tengah menyiapkan lebih dari tujuh judul film layar lebar yang akan diproduksi.
Dua judul yaitu 'Petualangan Orang Badui (Si Jaun)', produksi Talentum Picture bekerjasama dan Nusa Indah Perkasa Film.
Baca Juga: Beredar Poster Puan-Moeldoko untuk 2024, Rocky Gerung: Sinyal Perlawanan kepada Jokowi
Kemudian film 'Arif dan Halimah' mengusung budaya Melayu Riau, diproduksi oleh komunitas budaya melayu dan rumah produksi lokal Pekanbaru Riau.