"Masalahnya di sinetron ini, si karakteristik istri ketiga ini menikah dia masih duduk di bangku sma," jelasnya. Ernest menuturkan, memang di sinetron itu tidak disebutkan usia karakter istri ketiga, namun dia tetap masih SMA.
Baca Juga: Airlangga Apresiasi Kreuz, Sepeda Produk dalam Negeri, Menperin Akan Bantu SNI-nya
"Lain cerita kalau misalnya konfliknya itu terletak di anak sma dinikahkan," jelasnya. "Kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar, oh, makannya nikah itu jangan terlalu muda. Itu beda cerita," terangnya.
Namun, ia berkata bahwa tv adalah kanal publik yang seharusnya mengedukasi masyarakat. "TV itu kanal publik, maka orang-orang yang menumpang frekuensi milik negara tersebut punya tanggung jawab moral untuk mengedukasi masnyarakat," terangnya.***