Quran Surat Ad Dhuha, Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tadarus Alquran

11 Desember 2020, 07:54 WIB
Ilustrasi Beruntunglah bagi Mereka yang Tak Pernah Lewatkan Baca Alquran, Berikut Keutamaannya /Pixabay/Tayeb/

GALAMEDIA - Membaca Alquran merupakan perintah Allah kepada hambanya. Pagi ini yuk diawali dengan membaca surat Ad Dhuha serta menyimak asbabun nuzulnya surat ke-93 Alquran ini.

وَٱلضُّحَىٰ
waḍ-ḍuḥā
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik

وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
wal-laili iżā sajā
2. Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),

Baca Juga: Yuk Dzikir Pagi dengan Asmaul Husna, Semoga Allah SWT Mengabulkan Doa-doa Kita

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ
wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ
a lam yajidka yatīman fa āwā
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Jumat 11 Desember 2020 Rata-rata Turun, Harga Antam 2 Gram Rp1.921.000

وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ
wa wajadaka ḍāllan fa hadā
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

Baca Juga: Renungan Pagi, Ini Dia Orang Tidak Berilmu, Tidak Beragama, dan Tidak Dekat dengan Allah

وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

Asbabun nuzul
Surat Ad Dhuha terdapat pada juz ke-30 dengan 11 ayat. Surat Ad Dhuha ini termasuk pada surat Makiyyah karena turunnya di Kota Mekah.

Berisi tentang pemeliharaan Allah terhadap Nabi Muhammad SAW dan tidak akan pernah meninggalkannya kemudian larangan berbuat buruk terhadap anak yatim serta menghardik orang yang meminta-minta, dan perintah untuk mensyukuri segala nikmat uang telah

Baca Juga: Renungan Pagi, Mau Terhidar dari Kesusahan? Ini 3 Upaya yang Bisa Diamalkandiberikan oleh Allah SWT.

Makna dari surat Ad Dhuha ini, seeprti dalam laman lampu hijau begitu dahsyatnya sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya setelah melaksanakan sholat Dhuha.

Di dalam surat Ad Duha berisi tentang ulasan utama mengenai Nabi Muhammad SAW, atas bantahan kaum kafir bahwa wahyu Allah kepada Nabi Muhammad telah terputus.

Dan kehidupan akhirat lebih utama dibandingkan dengan kehidupan dunia, serta cemoohan terhadap kaum musyrik karena Allah akan memberikan semua yang diridhai oleh Nabi Muhammad SAW.

Makna yang terkandung di dalam surat Ad Dhuha ini yakni, anjuran untuk selalu berlaku lemah lembut pada anak yatim, bersikap welas asih trehadap kaum miskin serta memperbanyak rasa syukur kepada Allah atas semua karunia yang telah diberikan oleh-Nya.

Baca Juga: Makna Asmaul Husna Adh Dharr, An Nafi, dan An Nur, Berharap Semoga Dijauhkan dari Mara Bahaya

Pada ayat pertama dan kedua, demi waktu duha dan demi malam yaitu waktu duha ini dikenal dengan kelembutan sinarnya dan kehangatan yang datang setelah gelapnya malam.

Di mana waktu duha banyak manusia melakukan aktifitas dan sementara malam dikenal dengan kegelapan dan ketenangannya Kemudian di waktu malam manusia banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat.

Bagi dua ayat tersebut, Allah bersumpah dengan dua hal yang berlawanan yang menunjukkan bahwa sumpahnya Allah berlaku di setiap keadaan baik ruang maupun waktu. Baik siang maupun malam pada saat manusia bekerja maupun beristirahat, baik wahyu turun atau telah berakhir maka Allah tetap tidak akan menelantarkan Muhammad.

Pun pada ayat ketiga dari surat ini, Allah SWT sama sekali tidak meninggalkan maupun membenci Nabi Muhammad karena bagi-Nya Nabi Muhammad adalah makhluk yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Baca Juga: Dzikir Sore dengan Asmaul Husna: Al Kabir, Al Hafidz, dan Al Muqit, Cukup Allah yang Menjaga Kita

Di dalam ayat ini pun terdapat penetapan bagaimana manusia bertatakrama dalam berbicara. Selanjutnya pada ayat keempat terkandung makna bahwa akhirat lebih baik daripada dunia. Dan apa yang terjadi atau yang akan datang lebih baik bagimu. Bahwasanya Allah memberikan hiburan serta rasa optimis dalam diri Nabi bahwa masa depan beliau serta umat Islam telah dijamin oleh allah lebih cerah dan gemilang.

Kecintaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad merupakan yang paling sempurna dan akan tetap terus mendapatkan perhatian dari Allah SWT.

Begitu juga dengan akhir perjuangan Nabi Muhammad akan menjumpai kemenangan-kemenangan walaupun pada permulaannya mengalami kesulitan-kesulitan.

Baca Juga: Renungan Pagi, Tiga Kelompok Ini Akan Mendapat Naungan Arsy-Nya di Akhirat Kelak

Allah SWT menguatkan agama Nabi Muhammad dan memenangkannya terhadap musuh-musuhnya serta memperbaiki keadaan Nabi Muhammad. Sehingga Nabi Muhammad mencapai keadaan yang tidak dapat dicapai oleh orang-orang terdahulu maupun yang datang kemudian.

Baik dalam hal keutamaan, kebanggaan maupun kegembiraan. Sementara di akhirat pun maka tidak perlu ditanya menganai keadaan Nabi Muhammad yang penuh dengan kemuliaan dan kenikmatan.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler