Kutu Kemaluan Ganggu Aktivitas Kita, Hindari Kebiasaan Ini

28 Desember 2020, 09:43 WIB
ilustrasi kutu. /Pixabay

GALAMEDIA - Keberadaan kutu kemaluan (Pthirus pubis), akan sangat mengganggu aktivitas kita. Sebab kutu ini menyebabkan gatal di sekitar daerah yang dijangkitinya.

Meski disebut kutu kemaluan, parasit ini hidup dengan cara menghisap darah melalui kulit ini bukan berarti hidupnya hanya disekitar kemaluan.

Sebab kutu tersebut juga bisa tinggal di bulu ketiak dan bulu kaki, janggut dan kumis, bulu mata dan alis, serta bulu dada.

Baca Juga: Surat Ad Dhuha, Ini Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya, Awal Hari dengan Baca Alquran

Dari ukurannya, kutu kemaluan memang bentuknya lebih lecil dari kutu rambut. Kutu yang satu ini juga bisa bertahan pada rambut yang bertekstur kasar dan tebal dibanding pada rambut kulit kepala yang cenderung lebih halus dan lembut.

Tidak itu saja, di luar tubuh, kutu kelamin bisa bertahan 1–2 hari tanpa pasokan makanan apa pun.

Keberadaan kutu kemaluan ini, akan mulai dirasakan setelah 1-3 minggu kutu menempati area tubuh.

Baca Juga: Pesawat AirAsia Surabaya-Singapura Jatuh di Selat Karimata, 162 Nyawa Melayang pada 28 Desember 2014

Ada beberapa gejala untuk mengetahuinya, seperti rasa gatal pada kulit akibat reaksi.

Situasi ini semakin buruk pada malam hari karena kutu kemaluan aktif menghisap darah manusia pada malam hari.

Ciri lainnya yakni timbul bintik kecil berwarna merah kebiruan pada kulit bekas gigitan.

Baca Juga: Hari Ini, Senin 28 Desember 2020, Sejumlah Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir

Tidak itu saja, biasanya ada bintik cokelat pada pakaian dalam, yang merupakan kotoran kutu kelamin.

Adanya kutu kemaluan juga bisa berdampak peradangan dan iritasi jika kita menggaruknya.

Penyebaran kutu kemaluan sendiri, biasanya melalui kontak tubuh dengan orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Selama Pilkada 2020, Ada 1.194 Aduan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Dimana kutu dapat merayap dari rambut ke rambut, walaupun sebenarnya kutu tersebut tidak dapat melompat atau terbang.

Namun penyebaran yang paling banyak, terjadi melalui kontak seksual (termasuk seks oral), baik dengan menggunakan alat kontrasepsi maupun tidak.

Pada beberapa kasus juga, kutu kelamin dapat menyebar akibat menggunakan pakaian, seprai, atau handuk secara bersama.

Baca Juga: INGAT !!! Perayaan Tahun Baru Dilarang Konvoi dan Melakukan Kegiatan yang Mengundang Kerumunan

Pada anak-anak, penularan kutu kelamin dapat terjadi ketika anak tidur di atas kasur yang sudah terpapar parasit ini dari orang dewasa yang terinfeksi.

Jika dilihat dari penyebarannya, tentu saja cara untuk menghindari serangan kutu kemaluan salah satunya dengan menghindari berbagi pakai handuk, pakaian, atau seprai terutama dengan orang yang terinfeksi kutu kemaluan.

Jika salah satu dari keluarga terdiagnosis mengidap infeksi parasit ini, Alangkah baiknya diperiksakan ke dokter.*** (Berbagai Sumber)

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler