Peristiwa 15 Oktober: Jokowi-Ahok Bersumpah Pimpin DKI Jakarta untuk Masa 5 Tahun, Mata Hari Dieksekusi Mati

14 Oktober 2021, 21:32 WIB
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). //@basukibtp//Instagram

GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 15 Oktober, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Di antaranya peristiwa pelantikan Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk masa 5 tahun.

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 15 Oktober, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:

Baca Juga: INA vs MAS Trending, Indonesia Bertemu Malaysia di Perempat Final Thomas Cup 2020

1844
Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir di Saxony, Prussia, 15 Oktober 1844 dan meninggal di Weimar, 25 Agustus 1900 pada umur 55 tahun.

Ia adalah seorang filsuf Jerman dan seorang ahli ilmu filologi yang meneliti teks-teks kuno, filsuf, kritikus budaya, penyair dan komposer.

Semasa hidupnya, Ia menulis beberapa teks kritis terhadap agama, moralitas, budaya kontemporer, filsafat dan ilmu pengetahuan, menampilkan kesukaan untuk metafora, ironi dan pepatah.

Ia merupakan salah seorang tokoh pertama dari eksistensialisme modern yang ateistis.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean ke Fadli Zon: Setan Apa yang Merasuki Otakmu?

1917
Penari eksotik Belanda, Mata Hari dieksekusi mati oleh regu tembak di Prancis atas tuduhan sebagai mata-mata Jerman.

Mata Hari memiliki nama lengkap Margaretha Geertruida MacLeod.

Banyak orang masih percaya dia tidak bersalah. Mereka beranggapan bahwa Tentara Prancis hanya membutuhkan kambing hitam. Dia dieksekusi oleh regu tembak di Prancis

1970
Anwar Sadat dilantik menjadi presiden Mesir. Jenderal Besar Mohammed Anwar Al Sadat adalah seorang tentara dan politikus Mesir yang menjabat sebagai Presiden ketiga Mesir pada periode 15 Oktober 1970 hingga terbunuhnya pada 6 Oktober 1981.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Mau Buat Game Online Bertema UUD 1945 dan Pancasila: Keuntungan Besar

Oleh dunia Barat, Ia dianggap sebagai orang yang sangat berpengaruh di Mesir dan di Timur Tengah dalam sejarah modern.

1980
Organisasi lingkungan hidup Indonesia Walhi didirikan.

1998
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan adalah lembaga negara independen di Indonesia yang dibentuk sebagai mekanisme nasional untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan.

Komnas Perempuan didirikan tanggal 15 Oktober 1998 berdasarkan Keputusan Presiden No. 181/1998 yang diperbarui oleh Perpres no 65 dan 66 tahun 2005.

Komnas Perempuan merupakan 1 dari 3 lembaga HAM Nasional. Dua Lembaga HAM Nasional lainnya adalah Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca Juga: Jokowi Lantik Megawati Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, Rocky Gerung: Indonesia Sudah Mengarah ke Otoriter

Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan kepada pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab negara dalam menangapi dan menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan.

Tuntutan tersebut berakar dari tragedi kekerasan seksual yang dialami terutama perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998 di berbagai kota besar di Indonesia.

2012
Pada 15 Oktober 2012, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Keduanya dilantik dan diambil sumpah memimpin DKI Jakarta untuk masa 5 tahun setelah memenangi kontestasi Pilkada DKI 2012.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler