Ini 5 Ritual Sesajen yang Unik dan Bermakna Dalam

10 Januari 2022, 10:41 WIB
Ilustrasi. /Pexels.com/Alexey Demidov

GALAMEDIA -  Baru-baru ini beredar luas video sesajen di Gunung Semeru yang ditendang seorang pria.

Perilakunya membuat sebagian besar masyarakat geram. Pria tadi dianggap tak menghargai perbedaan keyakinan.

Lalu apa sebenarnya sajen, saji atau sesaji dan sesejen yang dipersembahkan pada dewa atau arwah nenek moyang hingga makhluk ghaib?

Baca Juga: Subhanallah, Dahsyatnya Sedekah dengan Niat yang Ikhlas

Dikutip Galamedia dari berbagai sumber, sesajen biasanya berupa bunga, nasi, biskuit, permen, dan lainnya. 

Sesajen jadi bagian ritual upacara adat dan menjadi bentuk rasa syukur. Berikut sejumlah  tempat yang masih melakukan ritual sesajen:

1. Haroana Andala di Baubau

Ritual ini melibatkan rakit yang dibawa k etengah laut berisi berbagai macam makanan mulai dari nasi pulut, beberapa batang rokok, ikan bakar, beberapa macam kue tradisional, dan dua ekor ayam yakni ayam jantan dan betina.

Ritual ini dimaksudkan untuk mengucapkan rasa syukur para nelayan.

Baca Juga: Setahun Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Manajemen, KNKT dan Basarnas Tabur Bunga di Kepulauan Seribu

2. Sesajen Larung

Biasanya ditemukan di daerah yang berdekatan dengan pantai seperti Blitar, Pacitan, Banyuwangi dan Madura.

Waktunya berbeda-beda tergantung kepercayaan. Ritual ini hampir mirip dengan  Horoana Andala yang bertujuan untuk mengucap rasa syukur.

3. Galungan

Ritual yang berasal dari Bali ini menurut istilah Jawa kuno adalah berarti 'menang'. Sesuai dengan maknanya, ritual ini bertujuan untuk merayakan kemenangan melawan kejahatan.

Baca Juga: Bom Meledak di Sebuah Kafe di Palopo Sulsel Pukul 10.30 WITA, Tewaskan Sejumlah Orang pada 10 Januari 2004

4. Sunda Wiwitan atau Seren Taun

Biasanya  dilakukan warga Cigugur, Kabupaten Kuningan, awa Barat dengan tujuan bersyukur atas hasil panen. Hingga saat ini Seren Taun masih rutin dijalankan.

5. Ngertakeun Bumi Lamda

Ritual ini diyakini sebagai ikhtiar menjaga tiga gunung yang dianggap sebagai tempat suci dan dilakukan masyarakat Sunda.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler