Ini ternyata Makna Sesajen dan Daerah yang Masih Menggunakannya

- 10 Januari 2022, 10:14 WIB
Ilustrasi sesajen
Ilustrasi sesajen /Pixabay/Ann_Milovidova

GALAMEDIA – Indonesia dikenal kaya akan berbagai suku dan budaya. Setiap suku di memiliki kepercayaan berbeda, salah satunya soal sesajen.

Sesajen adalah salah satu bentuk penghormatan yang dilakukani dalam acara penting.

Lalu sebenarnya apa makna sesajen dan daerah mana saja yang menggunakannya sebagai  penghormatan? Berikut paparannya yang Galamedia rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Heboh Pria Tendang dan Hancurkan Sesajen, Ini Kata Buya Yahya tentang Sesajen

Apa makna sesajen?

Sesajen merupakan aktualisasi dari pikiran, keinginan dan perasaan pelaku untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Selain itu, sesajen juga simbol yang digunakan masyarakat tertentu sebagai sarana negosiasi spiritual dengan hal yang sifatnya gaib.

Dengan kata lain sesajen menjadi media untuk berdoa agar ritual menjadi lebih sakral dan bermakna. Sesajen mengandung makna berkelanjutan untuk menjaga nilai dan norma di masyarakat.

Baca Juga: Fakta-fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu 9 Januari 2021 yang Tewaskan 62 Orang

Seperti upacara menjelang panen yang dipersembahkan untuk Dewi Sri atau Dewi Padi yang masih dilakukan sebagian masyarakat Jawa.

Ada juga upacara nglarung atau buang sial yang masih dilakukan warga pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

Sesajen  memiliki nilai yang sangat sakral bagi yang mempercayainya dan disimpan di tempat yang dianggap keramat atau memiliki nilai magis

Namun sampai saat ini sesajen merupakan tradisi yang masih diperdebatkan. Bukan karena kuno dan aneh tapi karena makna spiritualnya yang unik dan dinilai sakral.

Baca Juga: Baru Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini 10 Januari 2022: Antam dan UBS Stabil

Daerah mana saja yang masih melakoni tradisi sesajen ?

1. Ritual Sesajen Budaya Jawa

Sesajen sendiri adalah warisan budaya Hindu dan Buddha yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang masih teguh memegang nilai tradisi kejawen.

Salah satu jenis upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa adalah larung saji,  bentuk ritual karena perwujudan rasa syukur kepada Yang Mahakuasa karena telah melimpahkan rezeki.

Upacara larung saji ini ditemukan di beberapa daerah di Jawa seperti Blitar, Pacitan, Banyuwangi dan Madura.

Untuk waktu pelaksanaannya sendiri berbeda-beda. Ada yang melakukan pada Rabu terakhir bulan Safar yang dipercaya merupakan hari turunnya wabah penyakit dan bencana.

Inti dari upacara larung saji ini adalah melarungkan atau menghanyutkan sesaji yang terbuat dari bahan-bahan hasil bumi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Setahun Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Manajemen, KNKT dan Basarnas Tabur Bunga di Kepulauan Seribu

2. Ritual Sesajen Budaya Sunda

Di masyarakat Kabupaten Karawang ada yang disebut tradisi nyalin saat masa panen.

Dalam pelaksanaannya masyarakat akan memotong beberapa bagian padi yang terlihat bagus dan menyimpannya di leuit atau lumbung untuk masa tanam yang akan datang.

Nyalin dilaksanakan satu tahun sekali saat padi menguning. Disiapkan juga kebutuhan upacara seperti dawegan, kemenyan, pedupaan, lisong/cerutu, rurujakan, dan makanan ringan yang disimpan di sagar atau tempat sesajen dari bambu.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x