GALAMEDIA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kini tengah mencanangkan implementasi Kurikulum 2022 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Merdeka.
Melansir laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menekankan pelaksanaan pembelajaran di mana pembelajaran intrakurikuler beragam.
Pada praktiknya, Kurikulum Merdeka mendorong adanya konten pembelajaran yang lebih optimal agar peserta didik memiliki kecukupan waktu mendalami konsep dan memperkuat kompetensi.
Baca Juga: Gebyar Salawat dan Doa Untuk Ganjar Menggema di Bandung
Selain itu, proses pembelajaran pada Kurikulum merdeka juga memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga proses pembelajaran dapat sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
Tentu saja Kurikulum Merdeka juga berbeda secara konsep dan implementasinya dengan Kurikulum 2013.
Salah satu yang khas dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang berbasis proyek.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Juli 2022 Antam dan UBS Anjlok Mulai dari 512.000 Saja
Terlebih adanya proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dapat disesuaikan dengan tema-tema yang telah ditetapkan.
Dalam Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka Kemendikbud Ristek dijelaskan bahwa Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila.
Peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Dengan demikian, kendati pada dasarnya Kurikulum Merdeka berfokus pada siswa, namun dalam kurikulum ini guru diberikan keleluasaan untuk menyusun pembelajaran dengan mempertimbangkan minat dan bakat siswa.
Demikian sekilas informasi mengenai Kurikulum Merdeka.
Informasi lebih lengkap terkait Kurikulum Merdeka bisa diakses dalam Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka atau KLIK DI SINI.***