Benarkah Singkong bisa Menyembuhkan Kanker? Simak Fakta dan Mitos tentang Singkong bagi Kesehatan

4 Februari 2023, 18:18 WIB

GALAMEDIANEWS -  Banyak yang beranggapan bahwa singkong dapat menyembuhkan kanker, benarkah? Berikut pembahasan tentang fakta dan mitos singkong bagi kesehatan  yang beredar di masyarakat yang wajib kamu ketahui. 

Singkong atau atau cassava (Manihot esculenta) adalah salah satu jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat.

Sebagai salah satu umbi-umbian, singkong menjadi bahan alternatif makanan yang bisa dikonsumsi masyarakat.

Umbi-umbian satu ini sangat mudah untuk dibudidayakan hanya dengan menancapkan potongan dari  batang pohon singkong, maka batang tersebut akan tumbuh.   

Tak hanya mengandung karbohidrat, ternyata singkong ini banyak mengandung berbagai nutrisi yang penting untuk tubuh.

Nutrisi yang ada dalam singkong yaitu serat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Berbagai macam gizi dalam singkong memiliki manfaat masing masing untuk tubuh. 

Baca Juga: Resep Gulai Daun Singkong yang Lezat dan Gurihnya Bikin Lidah Bergoyang

Baca Juga: KSP Ajak Warga Makan Singkong dan Ubi di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok, Gus Umar Beri Sindiran Pedas

Beberapa orang meyakini bahwa salah satu manfaat singkong dapat mengatasi berbagai penyakit kanker, seperti kanker prostat dan kanker kandung kemih. Anggapan tersebut muncul dikarenakan singkong mampu memproduksi vitamin amigdalin atau vitamin B17 yang dikatakan dapat membunuh sel-sel kanker. Akan tetapi anggapan tersebut belum terbukti secara medis. 

Dilansir dari akun Youtube Kata Dokter, menurut Dokter Ida Gunawan seorang spesialis gizi, anggapan masyarakat yang meyakini bahwa singkong dapat menyembuhkan kanker tersebut adalah mitos.

Faktanya, singkong yang mengandung banyak vitamin B17 sebenarnya adalah amigdala, vitamin B17 yang ada dalam singkong ini sampai saat ini belum terbukti bisa menyembuhkan penyakit kanker. 

Tak banyak orang yang tahu, bahwa umbi singkong yang sering dikonsumsi oleh banyak masyarakat ini mengandung zat sianida, karena singkong mengandung bahan kimia yang disebut glikosida sianogenik yang dapat melepaskan zat sianida dalam tubuh saat dikonsumsi. 

Dokter Ida mengatakan, bahwa singkong mengandung kandungan sianida adalah fakta, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Jika ingin mengkonsumsi singkong harus tahu cara mengolahnya dengan benar, karena sianida tersebut bisa hilang ketika sudah dicuci dan di rebus. Air nya dibuang dan akan menjadi lebih aman dan jauh lebih sehat untuk dikonsumsi dan singkong yang terlihat berwarna biru sebaiknya dibuang, jangan dikonsumsi. 

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Sawut Singkong, Cocok untuk Menu Sarapan Pengganti Nasi  

Banyak masyarakat yang beranggapan, bahwa kandungan protein dalam singkong lebih tinggi dari nasi karena mereka kerap menjadikan singkong sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi.

Faktanya, anggapan masyarakat yang menjadikan singkong sebagai sumber karbohidrat tersebut  adalah mitos, karena kandungan protein dalam singkong maupun nasi hampir sama. Keduanya merupakan sumber karbohidrat, dalam 100 gram nasi mengandung 4 gram protein. 

Singkong dianggap memiliki efek samping yang bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Salah satunya dianggap bisa menyebabkan seperti cacat lahir dan mempengaruhi fungsi tiroid.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ida, bahwa hal tersebut hanyalah mitos, faktanya sampai saat ini pun banyak orang yang mengkonsumsi singkong tidak menjadi masalah, kecuali jika singkong nya mengandung sianida yang sangat tinggi, itu sangat berbahaya. 

Jadi singkong ini adalah salah satu bahan makanan pokok bagi orang indonesia, mengapa? Karena singkong ini merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik sebagai alternatif terhadap nasi atau beras dengan kandungan protein yang hampir sama dengan beras. Jangan lupa juga bila ingin mengkonsumsi singkong dengan aman, harus dicuci bersih dan direbus, dan air rebusan singkong harus dibuang. 

Selain digunakan sebagai makanan utama sebagai sumber karbohidrat, singkong juga sering dikonsumsi sebagai camilan, seperti singkong goreng. Jika mengkonsumsi singkong goreng dalam jumlah berlebihan, akan menyebabkan jumlah lemak dalam tubuh,dan lemak yang bertambah dalam ini akan menyebabkan kalori bertambah, dan jika mengkonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan berat badan bertambah.  *** 

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler