Khusyuklah Dalam Shalat Agar kita Bisa Ambil Hikmahnya

30 Juli 2020, 08:59 WIB
Ilustrasi. /

GALAMEDIA - Shalat merupakan tiang Agama. Manusia bersujud pada Sang pencipta sebanyak tujuh belas rakaat dalam sehari semalam. Memohon ampunan atas segala dosa yang kita perbuat dan mengaagungkan-Nya disetiap Shalat kita.

Ada banyak sekali hikmah dalam melaksanakan shalat, diantaranya sebagai obat hati sehingga terwujudnya ketenangan dalam hati, tidak terasa gelisah ketika mendapatkan musibah.

Kegelisahan bertentangan dengan sikap sabar yang merupakan sumber kebahagiaan, menolak kebaikan orang lain, tidak mempercayai Sang Pemberi Rezeki, dan tidak bisa berfikir rasional.

Baca Juga: Tidak Pakai Sabun Mandi Selama 5 Tahun, Dokter Ini Disebut Bau Manusia

Melaksanakan shalat dapat terjaga dari melakukan kemaksiatan. Maka dari itu shalat harus dilaksanakan dengan Khusyuk, penuh rasa nikmat, merasakan kebesaran Allah, dan takut akan kecerobohannya dalam beribadah setiap lima waktu, maka terlindunglah dari gangguan maksiat.

Allah berfirman, “maka dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan padabagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatanyang baik itu akan menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk”(Qs. Hud:11).

“Dirikanlah shalat. Sungguh salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar”(QS. al-Ankabut : 45).

Baca Juga: Xiaomi Luncurkan Skuter Listrik Ninebot C30, Harganya Lebih Murah dari Sepeda Lipat

Kekhusyuan memiliki peran penting dalam shalat karena dapat menghadirkan hati dan kesungguhan hati dalam beribadah dan bersikap tenang seluruh anggota badan adalah shalat yang sempurna.

Dalam Al-qur’an Allah berfirman : “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemuinya”(Q.S. al-Insyiqaq : 6)

Dikisahkan Said at- Tanuki ra. Ketika sedang shalat airnya tidak terputus-putus membasahi kedua pipinya dan jeggotnya.

Baca Juga: Roma-Napoli Masih Berpeluang di Liga Champions, Milan Merangkak dari Kualifikasi Piala Europa

Rasulullah Saw, melihat dan bersabda “apabila hati ini khusyuk maka anggota badan lainnya menjadi khusyuk”. Diriwayatkan dari Hatim al-asham ra. Sesungguhnya dia ditanyai mengenai shalat.

Kemudian menjawab, apabila waktu shalat tiba, maka saya menyempurnakan wudhu dan saya datangi tempat yang saya inginkan untuk shalat. Kemudian saya duduk hingga anggota badan saya pulih. Kemudian saya tunaikan shalat saya dan saya menjadikan ka’bah di antara pandanganku, jalan dibawah kakiku, [suga dari kanan ku dan neraka dari kiriku, dan malaikat maut dibelakangku. Dan saya anggap shalat ini seperti akhir shalat yang saya jalani. Kemudian saya berdiri diantara harapan dan ketakutan dan saya bertakbiratul ihram (memulai shalat dengan takbir) dengan benar-benar. Lalu saya membaca bacaan dengan tartil dan saya rukuk  secara sempurna dan merendahkan diri (tawadu’). Saya benar-benar bersujud dengan khusyuk serta berpegang pada paha kiri dann saya meng-alasi permukaan luar telapak kakinya, menegakkan kaki kanan diatas ibu jarinya. Saya iringi shalat dengan ikhlas kemudian saya tidak tahu apakah Allah menerimaku atau tidak.”

Baca Juga: Tak Pernah Kalah dalam 11 Laga, AC Milan Mantap di Posisi 6 Serie A Italia

Ibnu ‘Abbas berkata, “Dua rakaat dengan fokusnya di dalam pikirannya, lebih baik daripada shalat malam dan hatinya lupa.”

Itu adalah hikmah khusyuk dalam menunaikan kewajiabn yang merupakan kunci dari pintu rahmat dan kebahagiaan abadi.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyuk karena kemualiaan-nya, patuh karena keagunagan-Nya dan termasuk penduduk surga-Nya. (Dea.job)

***Sumber: Hikmatut tasyri’ karya Syekh ali ahmad al-jurjawi.

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler