Muhammadiyah Produksi Film Tokoh Pemersatu Lautan Indonesia

9 Agustus 2023, 11:38 WIB
Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat (LSB PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Mixpro dan bank BCA memproduksi film “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia.” /

GALAMEDIANEWS - Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat (LSB PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Mixpro dan bank BCA memproduksi film “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia.” Film yang mengangkat sosok Ir. Juanda ini disutradarai oleh Ery Isnanto.

Pengangkatan sosok Ir. Juanda dalam film dilatarbelakangi karena dedikasinya dalam perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

“Banyak generasi muda menanyakan Juanda, menteri perhubungan dua periode. Djuanda merupakan kader yang bergerak di bidang pendidikan. Dan karena situasi yang berbeda, maka dia harus berjuang di lapangan. Kalau Pak Dirman (dipercaya) melakukan pertempuran secara fisik, maka Djuanda dipercaya karena kecerdasannya dan di minta menjadi salah satu Assosiate Professor di Indonesia. Namun karena kecintaannya dengan Muhammadiyah, beliau memilih menjadi guru Muhammadiyah di Jakarta,” ujar Ketua LSB PP Muhammdiyah, Gunawan Budiyanto.

Gunawan menuturkan, Ir. Juanda juga berperan aktif dalam mewujudkan kesatuan bangsa. salah satunya lewat jalur lautan. “Pada masa kemerdekaan, Ir. Soekarno paham bagaimana sulitnya menyatukan negara kepulauan, akan tetapi wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Ir. H. Juanda ini membahana. Bagaimana menomorsatukan tujuan bangsa.”

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Yang Menginspirasi dan Penuh Dengan Pesan Moral Kehidupan

Deklarasi Juanda ialah kunci kedaulatan lautan Indonesia dan pemersatu bangsa  “Oleh karena itu masyarakat Indonesia khususnya warga Muhammadiyah harus bangga akan sosok pahlawan Ir. H. Juanda,” tambahnya.

Andika Prabhangkara, selaku produser film dari Mixpro menyampaikan alasan pemilihan kisah Ir. Juanda yang diangkat menjadi film. Diantara pejuang yang juga kader Muhammadiyah, sosok Ir. Juanda diangkat ke layar lebar karena jasanya dalam sejarah Indonesia yang dikenal dengan Deklarasi Juanda.

“Ir. Juanda, dialah sosok yang sangat penting dan memiliki jasa begitu besar untuk Indonesia. Dia bukan seorang orator, bukan seorang frontliner, juga bukan politisi. Bahkan sama sekali tidak pernah terlibat menjadi anggota dengan partai politik, tapi sebagai sosok pahlawan yang bergiat di belakang “layar” ia telah mengemban amanah sebagai menteri sebanyak 17 kali,” tegasnya.

Andika menyebutkan persiapan pembuatan film ini dilakukan hampir selama dua tahun. “Hampir dua tahun yang lalu saya ditunjuk sebagai produser film. Dan selama dua tahun ini kami berjuang ingin menulis dan memfilmkan Ir. H. Juanda.”

Persiapan pembuatan film Juanda diakui oleh Andika penuh dengan tantangan. Akan tetapi sejarah Ir. Juanda ini membuat timnya tetap bertekad memproduksinya. “Kenapa kita tetap nekad karena tonggak NKRI adalah Sumpah Pemuda, Proklamasi, dan Deklarasi Juanda. Dan tidak semua ornag tahu pemersatu laut Indonesia adalah Juanda. Laut Indonesia yang dulunya hanya 2 mill menjadi 12 mill.”

Proses produksi  film yang dimulai bulan September ini dijelaskan Andika, mengusung teknologi perfilman tercanggih yang ada saat ini yaitu unreal enggine. Dengan mengusung konsep konvensional, Andika menyebut beberapa lokasi yang akan diangkat dalam film sangat sulit dijangkau. Oleh karena itu gedung-gedung seperti gedung pertemuan PBB dibuat oleh timnya dalam versi unreal.

Proses pembuatan film yang rumit ini menyebabkan pergantian sutradara hingga tiga kali karena tidak semua sutradara paham tentang teknologi tersebut. Selain itu teknologi suara juga menguunakan versi tertinggi yakni Dobly Utmost yang semua prosesnya dikerjakan di studio di Yogyakarta.

Selanjutnya, film Ir. Juanda ini juga melibatkan banyak elemen Muhammadiyah. Seperti musik yang dipercayakan kepada Adi Jikustik yang merupakan cucu K.H. Ahmad Dahlan. Juga adanya kolaborasi dengan orkestra Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tim juga melibatkan 6 SMK dan teman-teman perfilman UMY.

Oleh karena melibatkan banyak elemen Muhammadiyah, Andika menyebut film Ir. Juanda ini adalah oleh Muhammadiyah untuk Muhammadiyah. Andika juga menuturkan, film ini direncanakan akan selesai dikerjakan di akhir tahun 2023.

Nantinya film Ir. Juanda ini dapat disaksikan dibioskop CGV di seluruh Indonesia. Mixpro juga akan menggelar pop up cinema agar lebih banyak masyarakat Indonesia bisa menyaksikan film ini. ***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: suaramuhammadiyah.id

Tags

Terkini

Terpopuler