Peningkatan Kesadaran Tentang ISPA pada Anak-Anak Mendorong Langkah-langkah Pencegahan yang Lebih Efektif

9 Oktober 2023, 15:54 WIB
Gambar Ilustrasi anak Infeksi Saluran Pernapasan. /Pexels/

GALAMEDIANEWS - Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah masalah kesehatan yang umumnya menyerang anak-anak dan dapat menjadi sangat serius, terutama pada anak-anak usia dini di bawah 5 tahun. Pneumonia, salah satu bentuk ISPA, merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia, ISPA sering disebut sebagai epidemi, dan kesadaran tentang penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan ISPA pada anak sangat penting bagi para orang tua.

Penyebab ISPA pada Anak

ISPA adalah kategori penyakit yang mencakup berbagai infeksi saluran pernafasan, termasuk sinusitis, batuk pilek, pneumonia, radang tenggorokan akut (faringitis), laringitis akut, dan bahkan COVID-19. Anak-anak, terutama yang berusia dini dan sekolah, lebih rentan terhadap ISPA karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.

Penyebab ISPA bervariasi, dan ada lebih dari 300 jenis bakteri dan virus yang dapat menjadi penyebabnya. Virus, seperti rhinovirus, coronavirus, parainfluenza, dan respiratory syncytial virus (RSV), adalah penyebab umum ISPA pada anak-anak. Faktor lingkungan, seperti polusi udara, juga dapat meningkatkan risiko terkena ISPA.

Baca Juga: 15 SMA Terbaik di Provinsi Banten 2023 Versi LTMPT, Diurutkan Berdasarkan Rerata Nilai UTBK 2022

Cara Penularan ISPA

ISPA dapat dengan mudah menular melalui droplets, yaitu tetesan liur yang keluar dari mulut atau hidung seseorang saat batuk atau bersin. Selain itu, kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus juga dapat menyebabkan penularan ISPA. Anak-anak, terutama yang suka memasukkan tangan ke dalam mulutnya, berisiko tinggi terkena ISPA jika mereka menyentuh benda yang telah terpapar virus.

Gejala ISPA pada Anak

Anak-anak yang terinfeksi ISPA dapat mengalami berbagai gejala, termasuk batuk, demam, suara serak, kelelahan, mata merah, hidung berair, radang tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Meskipun ISPA umumnya bersifat ringan, beberapa kasus dapat menjadi serius dan memerlukan perawatan medis.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak 9-15 Oktober 2023, Cancer Akan Bertemu Mantan dan Pasangan Leo Punya Masalah

Cara Menangani ISPA pada Anak

Untuk membantu anak pulih dari ISPA, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua:

  1. Istirahat Cukup: Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu tubuhnya pulih.
  2. Cairan yang Cukup: Berikan anak cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. ASI atau susu pertumbuhan (untuk anak di atas 1 tahun), air putih hangat, jus buah tanpa tambahan gula, atau kaldu hangat dapat menjadi pilihan.
  3. Nutrisi yang Seimbang: Pastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup meskipun mungkin kehilangan nafsu makan. Sup dengan kaldu yang gurih dan bergizi dapat membantu memulihkan nafsu makan.
  4. Jaga Kelembapan Udara: Menjaga kelembapan udara di sekitar anak dengan menggunakan humidifier dapat membantu meredakan gejala ISPA, terutama hidung tersumbat dan batuk kering.
  5. Mandi Air Hangat: Mandi air hangat dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan melembabkan saluran napas, membantu mengurangi lendir.
  6. Menyedot Ingus: Untuk anak yang masih kesulitan mengeluarkan ingusnya sendiri, gunakan nasal aspirator atau pipet bola karet untuk membantu mereka.
  7. Saline Nasal Spray: Gunakan saline nasal spray untuk membantu melunakkan dan mengeluarkan lendir dari hidung anak.

Baca Juga: Pj Bupati Bandung Barat Minta TAPD Alokasikan Anggaran Rp 60 M dari APBD, Atasi Permasalahan Pokok di KBB

Cara Mencegah ISPA pada Anak

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam melindungi anak dari ISPA. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil oleh orang tua meliputi:

  1. Vaksinasi: Pastikan anak mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan, termasuk vaksin pneumonia dan vaksin influenza.
  2. Kebersihan Tangan: Ajari anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau sebelum makan.
  3. Etika Bersin dan Batuk: Ajari anak untuk menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk dengan siku bagian dalam atau tisu.
  4. Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit, terutama jika mereka mengalami gejala ISPA.
  5. Lingkungan yang Bersih: Rutin bersihkan rumah dan benda-benda yang sering disentuh oleh anak.
  6. Penghindaran Polusi Udara: Upayakan agar anak menghirup udara bersih dan hindari tempat dengan polusi udara yang tinggi.
  7. Edukasi Anak: Ajari anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan etika batuk serta bersin yang benar.

Kapan Membawa Anak ke Dokter

Walaupun ISPA umumnya bersifat ringan, ada situasi di mana sebaiknya membawa anak ke dokter:

  1. Jika bayi usia di bawah 3 bulan demam di atas 38 derajat Celsius.
  2. Jika bayi usia 3-6 bulan demam 39 derajat Celsius atau lebih.
  3. Jika demam anak tidak kunjung reda meskipun sudah diberikan obat penurun panas.
  4. Jika anak mengalami kesulitan bernapas, batuk kronis yang mungkin disertai muntah, atau gejala berat lainnya.

Peningkatan kesadaran tentang ISPA pada anak-anak dapat membantu orang tua mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif dan memastikan kesehatan anak tetap terjaga. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala yang mencemaskan atau anak tidak merasa lebih baik setelah beberapa hari perawatan di rumah.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Nutriclub

Tags

Terkini

Terpopuler