Renungan Pagi, Meningkatkan Iman dengan Sering Bertafakur Akan Kekuasaan dan Keesaan Allah

8 September 2020, 08:00 WIB
Bertafakur. Doto Ilustrasi /Pexels

GALAMEDIA - Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya. Selain itu, Allah juga memerintahkan agar manusia selalu taat kepada-Nya dan menjauhi sagala larangan-Nya.

Dinukilkan dari Kitab Nasoihul Ibad karya Syeikh Nawawi Al Bantani (1813-1897), barang siapa yang meninggalkan perbuatan dosa, maka akan lembutlah hatinya. Dengan begitu hati tersebut akan senang menerima nasihat dan ia khusyu/memperhatikan akan nasihat tersebut.

Barang siapa yang meninggalkan sesuatu yang haram, baik dalam hal makanan, pakaian, dan yang lainnya dan ia memakan sesuatu yang halal maka akan jernihlah pikirannya.

Baca Juga: Indonesia Terancam Resesi, Momentum Revisi UU BI Tidak Tepat

Di dalam bertafakur tentang semua ciptaan Allah yang menjadi petunjuk akan adanya Allah yang menghidupkan segala sesuatu setelah kematiannya demikian pula menjadi petunjuk akan ke-Esaan Allah dan kekuasaan-Nya juga ilmu-Nya.

Dan yang demikian ini terjadi apabila ia mempergunakan fikirannya dan melatih akalnya bahwa Allah SWT yang menciptakan dia dari nuthfah di dalam rahim.

Kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian Allah menjadikan tulang dan daging dan urat syaraf. Serta menciptakan anggota badan baginya. Kemudian Alah memberinya pendengaran, penglihatan dan semua anggota badan. 

Kemudian Allah memudahkannya keluar sebagai janian dari dalam rahim ibunya. Dan memberinya ilham untuk menyusu ibunya. Dan Allah menjadikannya pada awal kejadian dengan tanpa gigi gerigi kemudian Allah menumbuhkan gigi tersebut untuknya, kemudian Allah menanggalkan gigi tersebut pada usia 7 tahun.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Puan Maharani Tak Layak Mendapat Cibiran, Tapi...

Kemudian Allah menumbuhkan kembali gigi tersebut. Kemudian Allah menjadikan keadaan hambanya selalu berubah dari kecil kemudian tumbuh menjadi besar dan dari muda berubah menjadi tua renta dan dari keadaan sehat berubah menjadi sakit.

Kemudian Allah menjadikan bagi hamba-Nya pada setiap hari mengalami tidur dan jaga demikian pula rambutnya dan kuku- kukunya manakala ia tanggal maka akan tumbuh lagi seperti semula.

Demikian pula malam dan siang yang selalu bergantian, apabila hilang yang satu maka akan disusul dengan timbulnya yang lain. Demikian pula dengan adanya matahari, rembulan, bintang-bintang dan awan dan hujan yang semuanya datang dan pergi.

Baca Juga: Tragis Banget, Seorang Remaja Tewas Usai Ikuti Tantangan Minum Obat di TikTok

Demikian pula bertafakur tentang rembulan yang berkurang pada setiap malamnya, kemudian menjadi purnama, kemudian berkurang kembali. Seperti itu pula pada gerhana matahari dan rembulan ketika hilang cahayanya kemudian cahaya itu kembali lagi.

Kemudian berfikir tentang bumi yang gersang lagi tandus maka Allah menumbuhkannya dengan berbagai macam tanaman, kemudian Allah menghilangkan lagi tanaman tersebut kemudian menumbuhkannya kembali.

Maka kita akan dapat berkesimpulan bahwa Allah Dzat yang mampu berbuat yang sedemikian ini tentu mampu untuk menghidupkan sesuatu yang telah mati.

Maka wajib bagi hamba untuk selalu bertafakur (memikirkan) pada hal yang demikian sehingga menjadi kuatlah imannya akan hari kebangkitan setelah kematian. dan pula ia mengetahui bahwa Allah pasti membangkitkannya dan membalas segala amal perbuatannya.

Maka dengan seberapa imannya dari hal yang demikian yang membuat kita bersungguh-sungguh melaksanakan taat atau menjauhi masiat. Wallohualam.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler