Apakah Benar Ibu Hamil Lebih Berisiko Terkena Osteoporosis Berikut Penjelasannya

22 Oktober 2023, 17:20 WIB
Ilustrasi CT Scan Tulang Tangan Berpose Gestur OK /Owen Beard/Unsplash/

GALAMEDIANEWS - Osteoporosis adalah kondisi medis serius yang mengancam kesehatan tulang. Menurut Profesor Olga Lesnyak, Presiden Russian Osteoporosis Society, ada tiga kelompok orang yang paling berisiko mengalami osteoporosis. Kita akan menjelaskan lebih lanjut siapa saja mereka dan mengapa risiko ini muncul.

1. Wanita di Atas Usia 50 Tahun

Kelompok terbesar yang berisiko mengalami osteoporosis adalah wanita yang berusia di atas 50 tahun. Wanita cenderung mengalami osteoporosis setelah memasuki masa menopause. Penurunan produksi hormon seks wanita, seperti estrogen, setelah menopause, berperan besar dalam proses ini. Estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, dan penurunan levelnya setelah menopause dapat memicu perubahan negatif pada jaringan tulang. Namun, Profesor Lesnyak juga mencatat bahwa terapi hormon dengan hormon seks wanita selama menopause dapat mengurangi risiko ini.

Baca Juga: Hati-hati! Kekurangan Vitamin D Picu Osteoporosis

2. Ibu Hamil

Meskipun osteoporosis lebih umum terjadi pada wanita setelah menopause, ada kasus ketika wanita muda mengalami osteoporosis selama atau setelah kehamilan. Ini sering kali dikaitkan dengan kekurangan mineral esensial dalam tubuh. Kehamilan memerlukan asupan nutrisi yang signifikan, termasuk kalsium yang sangat penting untuk perkembangan janin. Jika asupan nutrisi seorang wanita tidak mencukupi, maka dapat memengaruhi kesehatan tulangnya.

3. Individu Lanjut Usia dengan Penyakit Tertentu

Orang yang menderita kondisi medis tertentu yang berdampak negatif pada kesehatan tulang juga berisiko mengalami osteoporosis. Contoh kondisi ini mencakup thyrotoxicosis (peningkatan fungsi tiroid), hiperaktivitas kelenjar paratiroid, berbagai penyakit reumatik, gangguan darah, penyakit ginjal, dan penyakit paru-paru. Sebagai contoh, osteoporosis dapat disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (COPD) yang seringkali berkembang pada perokok.

Mengetahui faktor risiko ini penting untuk pencegahan osteoporosis. Menerapkan pola makan seimbang, berolahraga dengan beban, dan berkonsultasi dengan profesional medis mengenai faktor risiko dapat membantu mengurangi risiko terjadinya osteoporosis dan komplikasinya.

Baca Juga: 3 Manfaat Kismis Hitam bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Osteoporosis dan Kanker

Kesimpulan

Osteoporosis adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Pemahaman tentang faktor risiko, seperti usia, kehamilan, dan kondisi medis tertentu, adalah langkah pertama dalam melindungi kesehatan tulang kita. Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko, konsultasikan dengan dokter Anda untuk langkah-langkah pencegahan yang tepat.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: RTArabic

Tags

Terkini

Terpopuler