Kenapa Wanita Lebih Rentang Jadi Korban Kekerasan? Ini Alasannya Menurut Psikolog

24 November 2023, 19:43 WIB
Ilustrasi wanita rentan jadi korban kekerasan./pixabay /

 

GALAMEDIANEWS - Sejumlah faktor menjadi penyebab wanita lebih rentan jadi korban kekerasan dibandingkan laki-laki. Psikolog Klinis Forensik lulusan Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengungkap alasan tersebut.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih rentan menjadi korban kekerasan. Salah satunya karena asumsi atau konstruksi sosial masyarakat yang menganggap perempuan lebih lemah.

"Kedua, mungkin ada ketergantungan finansial, emosional, atau ketergantungan sosial di mana mungkin ada ekspresi-ekspresi yang menyatakan bahwa perempuan itu tidak berdaya," kata Kasandra, saat dihubungi ANTARA, Jumat 24 November 2023.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, DLH Cimahi Beri Perhatian Khusus pada Kesehatan Pohon hingga Turunkan Tim Khusus

Tidak itu saja, dalam pranata sosial, perempuan sering ditempatkan sebagai tokoh yang harus mengalah. Karenanya perempuan yang telah menjadi korban kekerasan rentan mengalami kekeresan sekunder.

Menurutnya, terdapat profil psikologis yang khas yang membuat seorang perempuan rentan terhadap kekerasan. Selain akibat ketergantungan emosional, finansial, atau sosial, perempuan juga rentan menjadi korban kekerasan akibat pola asuh.

Pola asuh keluarga yang salah, bisa melahirkan bibit kekerasan pada anak di masa depan. Entah kelak ia akan menjadi korban yang menoleransi kekerasan, atau bahkan menjadi pelaku.

Baca Juga: 5 Tips Aman Berkendaraan di Musim Hujan, Nomor 1 Sering Diabaikan

Lebih lanjut Kasandra menuturkan, kekerasan dapat terjadi pada siapapun, tanpa memandang latar belakang profesi ataupun latar belakang pendidikan.

"Kekerasan terjadi ketika ada kesenjangan kuasa, yang satu lebih berkuasa daripada yang lain, lebih powerful sehingga melakukan kekerasan terhadap yang dianggap lemah karena ada kesenjangan relasi kuasa," ujarnya.

Bahkan korban kekerasan, terkadang sulit keluar dari situasi tersebut. Kasandra menganalogikan situasi korban layaknya sedang diikat berkali-kali oleh seutas tali.

"Kita bayangkan kalau seutas tali mengikat satu lingkaran saja tentu mudah memutusnya, tetapi kalau diikat berkali-kali sampai 10 atau bahkan 100 kali, gunting macam apa yang bisa menggunting tali tersebut. Walaupun seutas tetapi dijeratnya berkali-kali," kata Kasandra.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler