Mengapa Permainan Anak Berwujud Nyata Lebih Baik Daripada Game Smartphone?

5 Januari 2024, 09:54 WIB
Ludo, permainan anak/Pixabay?F1Digitals /

 

GALAMEDIANEWS - Saat ini, sebagian anak senang bermain aneka game smartphone. Apakah anak anda demikian? Bila demikian, tak ada salahnya memulai anak untuk meninggalkannya.

Sebagai ganti game smartphone, kita dapat membiasakan anak bermain aneka permainan dalam wujud fisik yang nyata. Kita, sebagai orang tua, dapat menjadi teman bermain untuknya.

Permainan wujud nyata sesungguhnya lebih baik dibandingkan game smartphone Sebabnya, mendatangkan lebih banyak manfaat untuknya. Beberapa contoh permainan tersebut yaitu ludo, ular tangga, dan halma. Di beberapa toko mainan, masih ada yang menjualnya. Nah, apa saja manfaatnya?

1. Menghindari anak bersifat individualis dan egois

Game pada perangkat smartphone memang dirancang juga agar dapat dimainkan seorang diri. Karenanya, akan mengurangi interaksi antara anak dengan orang tua.

Memang, ada juga game yang dapat dimainkan bersama. Namun, anak terdorong untuk memainkannya sendiri. Umpamakan kita bermain ludo pada perangkat smartphone dengan anak. Bila telah selesai bermain, bisa saja ia akan memainkannya seorang diri.

Baca Juga: 3 Contoh Cerita Liburan Sekolah Anak SD 5 Paragraf, Mulai Liburan di Rumah Saja Hingga Berlibur ke Pantai

Padahal, semakin banyak interaksi antara anak dengan orang saat bermain sebenarnya lebih baik. Hal ini akan memperkuat ikatan hubungan antara anak dengan orang tua.

Kurangnya interaksi ini pun bisa saja membuatnya kurang senang bersosialisasi dengan anak-anak lain di sekitarnya. Anak lebih senang menatap layar smartphone daripada berinteraksi dengan orang lain.

2. Menghindari anak kecanduan bermain game

Bermain game pada perangkat smartphone rentan mengakibatkan anak kecanduan memainkannya. Terlebih, bila ia sering memainkannya

Karena kecanduan bermain game, rawan mengakibatkan hal-hal negatif. Misalnya, anak menjadi mudah temperamental. Contoh lainnya, anak menjadi malas mengerjakan hal-hal penting.

Bila bermain permainan dalam wujud fisik sesungguhnya, menghindari munculnya dampak negatif tersebut. Tentu saja, karena anak butuh teman untuk bermain. Kita atur jadwal bermain permainan tersebut. Misalnya, tiga kali dalam seminggu dan setiap akhir pekan.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Oleh-oleh Bandung Kekinian dan Terkenal yang Wajib Dibawa Pulang, Ada Disukai Anak Muda

3. Media untuk menanamkan kejujuran

Dalam permainan wujud fisik sesungguhnya, pemainnya memang bisa berbuat curang. Sedangkan, pada game, hal ini tak bisa lakukan.

Misalnya, kita bermain ludo. Diam-diam, saat anak tak memandang papan permainan, kita memutar posisi dadu sehingga menampilkan nomor sesuai yang diinginkan.

Kita, sebagai orang tua, perlu mengajarkan anak untuk bersikap jujur dan menghindari berbuat curang. Permainan ini bisa digunakan untuk pembelajaran tersebut. Kita bermain secara jujur di hadapan anak. Tunjukkan juga kepadanya bahwa berbuat curang itu dilarang.

Baca Juga: Bebaskan Anak Self Talking, Ini Manfaatnya

Kesimpulannya, belum tentu hal yang berteknologi canggih akan mendatangkan lebih banyak manfaat. Termasuk juga dalam hal permainan anak. Nah, selamat bermain dengan anak.***

 

Editor: Lina Lutan

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler