WASPADA! Kucing Anda Bisa Terserang 7 Penyakit Ini, Simak Cara Pencegahan dan Perawatannya

27 Januari 2024, 15:30 WIB
Kucing./Freepik. /

GALAMEDIANEWS - Meski biasa hidup liar, kucing ternyata bisa rentan terhadap beberapa jenis penyakit kucing. Penyakit ini dapat timbul dari sebab yang berbeda, dan tidak semuanya menular.

Namun, penyakit ringan seperti diare ataupun serangan kutu bisa membuat kucing Anda tidak nyaman. Selain itu, beberapa penyakit seperti leukemia dan cacing jantung (heartworm) dapat menjadi penyakit kucing yang mematikan, atau berdampak buruk pada kehidupan kucing Anda.

Oleh karena itu, sangat penting sebagai pemilik kucing untuk mengawasi gejala dan tanda yang dapat mengindikasikan gangguan kesehatan pada kucing Anda.

Mengidentifikasi dan mendeteksi beberapa masalah kesehatan yang paling umum dapat membantu Anda mendapatkan diagnosis yang tepat untuk penyakit kucing dan perawatannya pada waktu yang tepat, dan juga dapat menghindari penyakit kucing yang mematikan.

Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang risiko kesehatan utama pada kucing dan bagaimana cara untuk merawat dan menghindarinya dalam artikel ini.

Beberapa jenis Penyakit Kucing

1. Diabetes

Diabetes adalah salah satu dari jenis penyakit kucing yang umum, terutama bagi yang menderita obesitas. Diabetes pada kucing umumnya dilihat sebagai ketidakmampuan untuk secara alami menghasilkan kadar insulin yang cukup dalam tubuh untuk menyeimbangkan kadar gula darah.

Diabetes pada kucing dapat diamati melalui gejala dan penyakit kucing seperti sering haus dan buang air kecil, penurunan berat badan yang cepat, dan muntah.

Seorang dokter hewan dapat merekomendasikan tes darah dan urin untuk menentukan apakah kucing Anda menderita diabetes, dan merencanakan diet khusus yang mengandung karbohidrat rendah dengan protein tinggi. Obat-obatan oral dan terapi insulin juga efektif dalam mengobati diabetes tetapi harus dilakukan hanya jika disarankan oleh dokter hewan Anda.

2. Penyakit Ginjal

Kucing, terutama ras berbulu panjang di atas usia 7 tahun sangat rentan terhadap penyakit ginjal dan yang berhubungan dengan ginjal. Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, tetapi sebagian besar adalah karena konsumsi bahan kimia atau zat beracun seperti antibeku, pestisida, atau bahkan ibuprofen, sejenis obat yang biasanya direkomendasikan untuk digunakan manusia.

Kucing yang menderita penyakit ginjal umumnya menunjukkan gejala seperti rambut kering, penetesan air liur, bau mulut, sering haus, sering buang air besar, serta kerontokan rambut dan penurunan berat badan yang cepat.

Penyakit ginjal adalah penyakit umum pada kucing dan merupakan salah satu kondisi paling fatal. Di mana, risikonya akan meningkat seiring bertambahnya usia. Jika kucing Anda menunjukkan gejala penyakit ginjal, adalah bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter hewan sesegera mungkin bagi mendapatkan diagnosis profesional tentang penyakit kucing dan perawatannya.

Baca Juga: Warna Putih pada Bagian Kaki Kucing Disebabkan Ulah Manusia, Kok Bisa? Begini Menurut Teori

3. Penyakit FIV atau HIV yang spesifik pada kucing

FIV, atau virus imunodefisiensi pada kucing (Feline Immunodeficiency Virus), adalah penyakit umum pada kucing yang mengancam kucing di seluruh dunia. Tidak seperti penyakit kucing lainnya, FIV menyerang sistem kekebalan pada kucing secara langsung, membuatnya lebih sensitif terhadap infeksi dan penyakit umum.

Penyakit kucing yang mematikan ini sering menargetkan dan membunuh sel darah putih yang ada pada kucing Anda, dan juga meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi sekunder. FIV bersifat menular dan ditularkan melalui luka gigitan yang dalam, atau dari induk ke anak-anaknya. Karena FIV bersifat lebih lambat, ia dapat tetap tidak terdeteksi selama bertahun-tahun sebelum kucing Anda mulai menunjukkan gejalanya secara visual.

Jika kucing Anda mulai menunjukkan gejala dan penyakit kucing yang mengarah ke FIV, seperti kurang nafsu makan, penurunan berat badan, kualitas bulu yang buruk, diare kronis, kejang, dan tanda-tanda gangguan neurologis, penting untuk mendiagnosisnya untuk memastikan apakah itu FIV.

4. Leukemia

Leukemia adalah penyakit kucing yang fatal bagi kucing. Dari 85% kucing yang didiagnosis mengidapinya akan teregut nyawanya. Leukemia sering menekan sistem kekebalan pada kucing dan merupakan penyebab utama anemia dan limfoma.

Leukemia pada kucing sering menyebar melalui virus yang ada dalam air liur dan urin dan dapat ditularkan dari satu kucing ke kucing lain melalui kontak dekat, berbagi mangkuk makanan, dan berkelahi. Anak kucing juga rentan terhadap leukemia karena berbagi plasenta ibu.

Leukemia membawa gejala seperti diare, gangguan kulit dan kandung kemih, dan infertilitas. Untungnya, tingkat keparahan leukemia pada kucing telah turun selama bertahun-tahun karena perbaikan dalam teknologi vaksin dan teknik diagnostik.

Baca Juga: Tips Memilih Sofa dan Menjaganya Bagi yang Memelihara Kucing, Cat Lover Wajib Tahu

5. Rabies

Rabies merupakan salah satu jenis penyakit kucing dan gangguan saraf yang umum ditemukan pada hewan karnivora, termasuk kucing. Rabies pada kucing menyebar melalui gigitan dan cakaran dan dapat berakibat fatal jika menyebar ke seluruh sistem saraf termasuk otak.

Apa yang membuat rabies sangat mengancam adalah fakta bahwa rabies dapat ditularkan ke manusia melalui air liur dari gigitan kucing rabies. Rabies pada kucing dapat menunjukkan tanda-tanda ekstrim dari gangguan sistem saraf pusat dan perubahan pola perilaku.

Gejala dan penyakit kucing umum yang terkait dengan rabies termasuk penurunan berat badan, kejang otot, epilepsi, kelumpuhan tak terduga, hiperaktif dan agresi. Penyakit yang mematikan bagi kucing ini membutuhkan perhatian segera dari spesialis.

6. Cacing Jantung

Penyakit cacing jantung adalah masalah kesehatan yang mengkhawatirkan pada kucing, disebarkan terutama oleh nyamuk. Penyakit yang mematikan bagi kucing ini sulit dideteksi dan jarang terdiagnosis sebelum terlambat.

Cacing jantung adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cacing sepanjang 30 cm yang hidup di jantung, paru-paru, dan pembuluh darah topikal, dan dapat memburuk dari waktu ke waktu, menyebabkan penyakit kucing pada paru-paru, gagal jantung yang akut, dan kerusakan organ terkait lainnya.

Kucing yang menderita penyakit cacing jantung sering menunjukkan tanda-tanda seperti muntah, batuk, kejang, pingsan, dan kesulitan bernafas. Belum ada obat untuk mengobati kucing dengan penyakit cacing jantung, jadi satu-satunya pencegahan adalah penurunan risiko bagi kucing dari efek penyakit cacing jantung.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Manfaat Memelihara Kucing, Salah Satunya Bisa Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

7. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi umum pada kucing, yang disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan dari kelenjar tiroid pada kucing. Sebagai penyakit endokrin, hipertiroidisme sering kali dapat dideteksi pada kucing di atas usia 8 tahun.

Laju metabolisme kucing dapat meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan sebagai efek hipertiroidisme, yang menyebabkan tekanan signifikan pada jantung, hati, ginjal, dan organ vital lainnya. Kecuali diobati dengan tepat, hipertiroidisme pada kucing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung yang dapat berakibat fatal bagi kucing kesayangan Anda.

Jadi, jika Anda menemukan gejala potensial hipertiroidisme, seperti penurunan berat badan, diare, sering muntah, peningkatan rasa haus dan buang air kecil, kondisi bulu yang buruk, atau perubahan nafsu makan, penting untuk membuat janji pertemuan dengan dokter hewan Anda untuk menghindari penyakit kucing ini.

Bagaimana cara merawat kucing yang sakit?

Perawatan

Sebagaimana orang yang sakit, kucing kesayangan Anda juga layak mendapatkan semua cinta dan perhatian ekstra untuk sembuh dengan lebih cepat. Kucing biasanya tidak menyukai kebisingan yang keras atau tempat yang ramai, jadi jika kucing Anda sakit, menyediakannya tempat istirahat yang tenang jauh dari kebisingan akan sangat membantu dalam memastikan perawatan terbaik untuk kucing Anda.

Selain tempat tidur yang hangat, pastikan mereka memiliki akses yang mudah dan nyaman ke makanan dan air, dan kotak pasir berada dalam jangkauan mereka. Saat kucing Anda masih dalam pemulihan dari suatu penyakit, penting untuk membiarkannya beristirahat, jadi hindari provokasi atau hal-hal yang membuat mereka kesal.

Perencanaan diet

Kucing yang sakit biasanya menghindari makan. Namun, mereka masih membutuhkan nutrien esensial untuk daya hidup dan kepulihan dari penyakit mereka. Jadi, penting untuk memastikan kucing Anda memiliki jumlah makanan dan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka dan tetap terhidrasi.

Menyediakan air minum bersih dan makanan kucing segar dalam jumlah yang lebih sedikit dapat mendorong kucing Anda untuk makan dan minum.Namun, harus diingat bahwa kucing yang sakit tidak akan dapat mengandalkan makanan yang biasanya diberikan pada mereka karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan alergi makanan.

Jadi, Anda dapat menyiapkan rencana diet anak kucing Anda setelah berkonsultasi dengan dokter hewan, demi memastikan makanan yang diberikan mengandung semua vitamin penting dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pemulihan yang cepat.

Frekuensi kunjungan ke dokter hewan

Kucing harus dibawa ke dokter hewan minimal dua kali setahun, setiap enam bulan sekali. Namun, jika kucing Anda jatuh sakit atau sedang mengalami suatu penyakit, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan sesering mungkin. Tergantung pada tingkat kesehatan kucing Anda, kucing Anda mungkin memerlukan kunjungan dua kali sebulan, atau setidaknya setiap minggu.

Tindakan pencegahan untuk penyakit kucing dan perawatannya

Kucing yang sakit memerlukan tindakan pencegahan tertentu untuk kesejahteraan mereka, termasuk bagi Anda juga. Sangat penting untuk mencuci tangan Anda secara menyeluruh sebelum dan sesudah menyentuh kucing Anda untuk menghindari penularan kuman apapun.

Membersihkan kotak pasir kucing Anda secara teratur juga penting untuk menghindari kontaminasi. Selain itu, dalam keadaan sakit, kucing Anda mungkin sedang tidak dalam suasana hati yang baik, jadi lebih baik untuk menghindari provokasi yang tidak perlu untuk kucing Anda, yang mungkin berakhir dengan goresan atau gigitan pada Anda. Selain itu, penting juga untuk menjaga kucing Anda tetap tenang, dan selalu berhubungan dengan dokter hewan Anda.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Whiskas Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler