Indonesia Resmi Memutuskan Keluar dari Keanggotaan PBB Gara-gara Malaysia pada 7 Januari 1965

- 7 Januari 2021, 11:22 WIB
Bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). /the United Nations

1953
Presiden AS Harry Truman saat itu, mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah berhasil mengembangkan bom hidrogen.

Bom hidrogen adalah sebuah senjata nuklir yang memanfaatkan energi dari reaksi fisi nuklir utama untuk memadatkan dan membakar reaksi fusi nuklir kedua.

Hasilnya adalah sebuah ledakan yang lebih dahsyat dibandingkan dengan ledakan yang dihasilkan oleh senjata-senjata fisi satu tahap.

Baca Juga: PM Inggris Syok Turki Serukan Akal Sehat, Massa Trump Serbu Capitol Musuh dan Sekutu Amerika Bersatu

1959
Amerika Serikat AS akhirnya mengakui pemerintahan Kuba yang baru di bawah kepemimpinan Fidel Castro pada 7 Januari 1959.

Fidel Castro adalah adalah seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis.

Castro menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba dari 1965 hingga 2011.

Baca Juga: Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Banyak Disebut Gantikan Jenderal Idham Azis Jadi Kapolri

1965
Melansir dari Website Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indonesia telah resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada 28 September 1950 dengan suara bulat serta para negara anggota.

Setelah menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 7 Januari 1965, Presiden Soekarno menyatakan untuk pengunduran diri Indonesia dari keanggotaan PBB pada 20 Januari 1965.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x