Banjir Dahsyat Terjang Belanda, Lebih dari 1.800 Orang Meninggal Dunia pada 31 Januari 1953

- 31 Januari 2021, 08:55 WIB
ilustrasi banjir. Banjir besar melanda Belanda, Inggris dan Belgia pada 31 Januari 1953 dan menewaskan lebih dari 1.800 orang.
ilustrasi banjir. Banjir besar melanda Belanda, Inggris dan Belgia pada 31 Januari 1953 dan menewaskan lebih dari 1.800 orang. /Chris Gallagher/unsplash.com/@chriswebdog

Baca Juga: Bikin Merinding, Pemotor di Kota Bandung Nyaris Tertabrak Kereta Api

1926
Berangkat dari munculnya berbagai komite dan organisasi yang bersifat embrional serta ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu membentuk organisasi yang lebih mencakup dan sistematis untuk mengantisipasi perkembangan zaman.

Setelah berkoordinasi dengan sejumlah kiai, karena tidak terakomodasi kiai dari kalangan tradisional untuk mengikuti Konferensi Islam Dunia yang ada di Indonesia dan Timur Tengah, akhirnya muncul kesepakatan dari para ulama pesantren untuk membentuk organisasi bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Kota Surabaya, Jawa Timur. Organisasi ini dipimpin KH Hasjim Asy'ari sebagai Rais Akbar.

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi berdirinya NU. Di antara faktor itu adalah perkembangan dan pembaruan pemikiran Islam yang menghendaki pelarangan segala bentuk amaliah kaum Sunni.

Sebuah pemikiran agar umat Islam kembali pada ajaran Islam "murni" yaitu dengan cara umat Islam melepaskan diri dari sistem bermadzhab.

Bagi para kiai pesantren, pembaruan pemikiran keagamaan sejatinya tetap merupakan suatu keniscayaan, namun tetap tidak dengan meninggalkan tradisi keilmuan para ulama terdahulu yang masih relevan. Oleh karena itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera didirikan.

Baca Juga: Indonesia Diprediksi Tembus 2 Juta Kasus Covid-19 Dua Bulan dari Sekarang, Jika...

1953
Pada 31 Januari 1953 banjir besar melanda Belanda. Banjir ini akibat gelombang badai musim semi dan angin Eropa di laut utara yang menyebabkan air laut naik ke permukaan.

Gelombang besar dan angin kencang merusak pertahanan laut dan menyebabkan banjir besar di Belanda. Bukan hanya Belanda, Inggris dan Belgia juga merasakan dampak dari gelombang besar tersebut.

Tercatat 1.800 warga Belanda meninggal akibat banjir dahsyat tersebut. Sementara di Inggris 307 orang meninggal, tepatnya di Lincolnshire, Norfolk, Suffolk, dan Essex. Lalu 19 korban jiwa di Skotlandia dan 28 orang meninggal di Flandres Barat, Belgia.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah