Begini Cara Memuliakan Tamu Seperti yang Dicontohkan Sayyidina Umar Bin Abdul Aziz, Oh Sungguh Mulia

- 1 Februari 2021, 12:19 WIB
Foto Ilsutrasi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersilaturahmi bersama para pengurus DMI Wilayah Jabar dan 27 kabupaten/kota, di Kota Bekasi, Sabtu (18/7/20).
Foto Ilsutrasi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersilaturahmi bersama para pengurus DMI Wilayah Jabar dan 27 kabupaten/kota, di Kota Bekasi, Sabtu (18/7/20). /Humas Jabar


GALAMEDIA - Dinukilkan dari kitab Hilyah Al-Auliyâ’ wa Thabaqât al-Ashfiyâ’, Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah al-Asfahani mencatat sebuah riwayat tentang Sayyidina Umar bin Abdul Aziz dan penasihatnya.

Berikut riwayatnya seperti yang dikutip galamedia dari laman : Abu Hamid bin Jabbalah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq bercerita, Ahmad bin al-Walid bercerita, Muhammad bin Katsir bercerita, Abu Katsir bin Marwan bercerita, dari Raja’ bin Haiwah, ia berkata:

“Aku berbincang dengan Umar bin Abdul Aziz di malam hari, dan lampu (di ruangan hampir) terjatuh. Aku bergegas hendak berdiri untuk memperbaikinya, (dan) Umar menyuruhku untuk tetap duduk.

Baca Juga: Efektivitas Vaksin Corona Bisa Ditingkatkan dengan Dua Hal Sederhana Ini dan Catat! Jangan Stres dan Depresi!

Ia berdiri dan memperbaiki lampu tersebut, kemudian kembali duduk, sembari berkata: “Aku berdiri, aku tetap Umar bin Abdul Aziz. Aku duduk, aku tetap Umar bin Abdul Aziz. (Tidak ada bedanya). Dan, (sungguh) tercela orang yang (membiarkan) tamunya melayani(nya)”.

Memuliakan tamu merupakan bagian dari ajaran Islam, bahkan dalam hadits yang melandasi pentingnya memuliakan tamu diawali dengan kalimat, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir.”

Hal ini menunjukkan bahwa memuliakan tamu (ikrâm al-dlaif) memiliki hubungan langsung dengan iman.

Dalam kisah Sayyidina Umar bin Abdul Aziz menerapkan konsep “ikrâm” (memuliakan) dengan cara luar biasa. Padahal, ia adalah pemimpin umat Islam saat itu, dan Raja’ bin Haiwah adalah sekertarisnya (kâtib) dan penasihatnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa, siapa pun ia, baik berdiri maupun duduk, ia tetap Umar bin Abdul Aziz, yang dalam hal ini berperan sebagai tuan rumah, sehingga etika yang ditampilkan adalah etika tuan rumah kepada tamunya, bukan pemimpin kepada bawahannya.

Baca Juga: Quran Surat At Tin: Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Bacaan Alqurannya

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x