GALAMEDIA – Pada setiap masa umat manusia, kezaliman selalu hadir dan tidak bisa dilepaskan dari apa yang telah dilakukan manusia terhadap sesamanya.
Allah subhanahu wa ta’ala merekam peristiwa kezaliman di dalam Al-Qur’an:
“kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu. Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab. Sungguh Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (TQS. Al-Fajr: 10-14)
Ayat di atas memperlihatkan kepada kita mengenai gambaran bahwa semua bentuk kezaliman yang mereka lakukan pasti ada akhirnya. Semua dilihat oleh Allah dimana pun berada.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Masyarakat Kabupaten Bekasi Paling Tidak Patuh Menggunakan Masker
Allah maha melihat dan mengetahui segala bentuk perbuatan zalim yang telah diperbuat.
“Orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.” (TQS. Asy-Syu’ara: 227)
Akan tetapi, kebanyakan orang selalu menginginkan serta mengharap bahwa hukuman dan siksaan kepada orang zalim haruslah segera datang. Padahal tidak demikian.
Pertama, Allah sengaja membiarkan orang-orang zalim untuk melakukan praktiknya. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mereka agar mau bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar.