Suka Mendengkur saat Tidur, Ini Ternyata penyebabnya

- 17 Februari 2021, 12:38 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. /- Foto : Freepik/

GALAMEDIA – Tidur merupakan kegiatan penting untuk kita istirahat dan menjaga kesehatan tubuh agar pikiran kembali segar, karena saat terlelap otak akan membersihkan racun-racun tidak berguna yang terbentuk ketika kita berpikir seharian.

Selama tidur, beberapa orang mendengkur dengan sangat keras hingga tidak jarang mengganggu orang disekitarnya.

Jadi, mengapa orang bernapas sangat keras saat tidur?

Baca Juga: Ikatan Cinta 17 Februari 2021: Andin Sangkal Tuduhan Elsa, Mateo Minta Uang

Dilansir Galamedia dari Live Science, Dr. Timothy Morgenthaler, spesialis paru dan pengobatan tidur di Mayo Clinic di Minnesota mengatakan, suara yang dibuat saat bernapas (baik saat bangun atau tidur) disebabkan oleh getaran udara yang bergerak melalui tabung pernapasan.

Seberapa keras suara pernapasan tergantung pada seberapa sempit tabung pernapasan itu dan seberapa cepat udara mengalir melaluinya.

Saat menarik napas, gerakan udara yang cepat mengalir ke saluran napas bagian atas (bagian dari sistem pernapasan yang membentang dari mulut ke laring) menurunkan tekanan di seluruh saluran pernapasan, yang juga dikenal sebagai jalan napas.

Baca Juga: Jo Byeong Gyu Dituding Melakukan Kekerasan, Agensi: Itu Rumor Palsu dan akan Menempuh Jalur Hukum

Perubahan tekanan ini dapat merusak saluran napas bagian atas yang menghalangi pernapasan. Refleks di saluran napas atas mencegah keruntuhan ini dan membuat pipa tetap terbuka saat bangun.

"Karena itu terbuka, aliran melalui jalan napas itu tidak turbulen, jadi udara bergerak tanpa banyak suara," kata Morgenthaler.

Tetapi saat Anda tidur, refleks itu tidak sekuat itu. Jalan napas bagian atas cenderung kolaps sebagian, dan pernapasan menjadi lebih berisik.

Baca Juga: Marie Thomas, Selain Dokter Perempuan Pertama Asli Indonesia juga Mendalami Obstetri dan Ginekologi

Tidur, terutama selama gerakan mata cepat (REM), juga menyebabkan penurunan otot di sekitar jalan napas.

Dengan kata lain, otot-otot yang menopang jalan napas mengendur, sehingga saluran pernapasan mengecil. Ketika jalan napas semakin sempit, kecepatan udara yang melewatinya meningkat. Udara semakin bergetar dan menghasilkan lebih banyak suara.

“Kesempitan juga berarti napas Anda menjadi cepat dan dangkal. Rata-rata orang mengambil sekitar 14 napas per menit saat terjaga dan 15 atau 16 saat tidur,” kata Morgenthaler.

Baca Juga: Ajari Fadjroel Rachman Cara Tafsirkan Pertanyaan JK Soal Kritik, Tifatul Sembiring: Gini Ya Biar Nggak Bebal

Meskipun bernapas lebih sering saat tidur, sebenarnya itu mengurangi oksigen dan mengeluarkan lebih sedikit karbondioksida karena kebutuhan tubuh akan ventilasi tidak setinggi saat bangun.

Saluran napas bisa menjadi sangat sempit sehingga tidak mungkin bernapas, dan orang tersebut bangun untuk menghirup udara. Bahkan pada orang tanpa sleep apnea, jalan napas bisa menyempit hingga empat kali per jam.

Ketika itu terjadi lebih sering, itu menjadi apnea tidur obstruktif. Menurunkan berat badan seringkali merupakan pengobatan yang efektif karena kelebihan lemak di sekitar saluran napas dapat menghalangi pernapasan. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x