The Adventure of Kabayan, Pesugihan Babi Ngepet (65); Cara Cepat Menjadi Kaya

- 16 Maret 2021, 10:58 WIB
The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet: Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga
The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet: Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga /galamedia

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,   "Ih, akang!" Babi hutan tersentak. Ketika anjing milik Ki Jumanta telah berada di depannya.

Belum juga rasa kagetnya hilang tiba-tiba jaring perak menelungkupnya. Babi hutan pun mengeluarkan suara kerasnya.

"Beunang siah!" geram Ki Jumanta.

"Kang, Kabayan!" teriak Nyi Iteung.

Kabayan dan kawan-kawan yang sedang rebahan tersentak. Lalu saling tatap, dahinya dikerutkan.

"Ada apa dengan babi hutan, Bro?"

"Takutnya telah terjadi sesuatu dengan si Nyai, Euy?" Kabayan bergegas bangkit.

Ajum beserta Kemed pun beranjak mengikuti arah datangnya suara.

"Tertangkap lagi?"

Baca Juga: The Adventure of kabayan, Babi Ngepet (61): Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga

"Keunlah da lain urusan kita itu mah, bukan? Tujuan kita kemari mah mencari Nyi Iteung?" gumam Kabayan lemas. Seraya menatap Ki Jumanta membawa babi hutan dalam jaring peraknya, di belakangnya si Pecut mengikuti. Berikut lanjutannya;

Hingga yang ditatapnya lenyap ditelan kelokan jalan dan rimbunnya semak- belukar.

"Perlukah kita mengikuti Ki Jumanta, Bro?"

"Tidak, kita lanjutkan saja ke kampung lain, Euy! Kita mah tidak ada urusan dengan babi hutan, pileuleuyan, Nyi!" Kabayan melangkah lunglay.

"Asssyiap kalau begituh!" kedua temannya hampir berbarengan mengiyakan.

Ketiganya beriringan menelusuri jalan setapak, keluar dari Kampung Kerot. Berlawanan arah dengan Ki Jumanta yang telah kembali berhasil meringkus babi hutan.

Mereka semakin jauh dari Kampung Kerot, ketiganya berjalan beriringan menapaki jalan setapak. Sebelah kanan mereka tebing batu padas, sebelah kirinya jurang yang cukup curam. Bibirnya ditumbuhi semak belukar pohon-pohon yang merambat, besar kecil berselangan.

"Kita teh menuju ke mana, Bray?"

"Heueuh, Bro? Rada-rada muringkak bulu roma ini teh," Ajum melangkah sangat pelan dan hati-hati.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet (62): Pesugihan Babi Ngepet, Cara Cepat Menjadi Kaya

"Teuing, Euy! Saya juga baru sekarang memasuki daerah ini," Kabayan melangkah santai paling depan.

"Boa, kita teh bukan menuju perkampungan? Mungkin mulai memasuki hutan?"

"Namanya juga jalan mengikuti indung suku, Euy. Nya ka mana we meureun sakaparan-paran!" ujar Kabayan tetap tenang.

Ketika sampai di pertigaan, tiba-tiba muncul Kanta dan anak buah Ki Dirga dari arah berlawanan.

"Kebetuluan!" teriak Kanta.

"Kamu lagi, Bro?!"

"Enak saja merubah nama orang!" Kanta berkacak pinggang, telunjuknya mengarah ke wajah Ajum.

"Sory, Bro! Bukan begitu,"

"Sudah jelas tidak ngaku pula!" geramnya. "Kamu teh apanan pernah ketemu!"

"Jum, biasana juga dia mah cari gara-gara? Beri pelajaran!" Kemed setengah berbisik.

"Apa siah? Kamu bisik-bisik? Mau mengeroyok saya! Hayo maju!" Kanta mengepalkan tangan kanannya, pasang kuda-kuda.  

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Pesugihan Babi Ngepet (63), Cara Cepat Menjadi Kaya

"Kawas nu betul saja, Bray?" Kemed mencibir.

"Beraninya kamu nyinyirin saya! Rasakan siah!" Kanta terpancing amarahnya. Selain dendamnya belum terbalaskan.

"Sok siah maju!" tantang Kemed.

"Kurang ajar!" Kanta semakin sewot. Langsung saja lonca dibarengi pukulan tangan kanannya yang mengarah pada muka Kemed.

Kemed yang sudah siap menanti serangan lawan, dengan sangat mudahnya menghindar ke kiri. Hingga serangan musuh bisa digagalkan.

 

Bersambung.....***

 

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x