Network
GALAMEDIA – Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Kamis 13 Mei 2021 atau bertepatan dengan 1 Syawal 1442 Hijriah.
Agar perayaan Idul Fitri semakin bermakna, ada baiknya kita menjalankan apa yang diperintahkan Rasulullah SAW.
Untuk itu kita harus mengetahui adab-adab yang patut diperhatikan saat Idul Fitri.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 12 Mei 2021: Kevin Ungkap Pembunuh Claudia, Nana Tampar Dewa!
Berikut sembilan adab di Hari Raya Idul Fitri yang Galamedia kutip dari kanal YouTube Yufid.TV:
1. Hendaknya disunahkan mandi di pagi hari sebelum pergi shalat
Saat berkumpul dengan sesama umat muslim, baiknya kita dalam keadaan bersih dan wangi.
Diriwayatkan Ibnu Umar RA dalam HR Malik di kitab al-Muwaththa, ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat.
Baca Juga: Daftar Juara Liga Inggris: Manchester City Samai Rekor Aston Villa
2. Memakai pakaian terbaik di Hari Raya Idul Fitri
Jika mampu, maka disunahkan memakai pakaian baru di Hari Raya Idul Fitri sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan di hari raya.
Hadis riwayat Jabir bin Abdillah menyebutkan, Nabi SAW memiliki jubah yang beliau gunakan ketika hari raya dan hari Jumat.
Dalam HR Al-Baihaki juga disebutkan Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa baju yang terbaik adalah bukan berarti baju baru, melainkan baju terbaik.
Baca Juga: Tsunami Covid-19 India Belum Surut, Puluhan Mayat Terinfeksi Corona Mengapung di Sungai Gangga
3. Makan terlebih dahulu berangkat shalat Id
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat Id memakan kurma terlebih dahulu.
“Bahwa Rasulullah sebelum berangkat shalat beliau memakan beberapa kurma dulu di Hari Raya Idul Fitri. Adapun saat Idul Adha maka tidak disunahkan demikian”.
4. Berangkat menuju tempat shalat dengan berjalan kaki
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunnah. Hal ini juga dilakukan Nabi SAW saat keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki.
Shalat dilaksanakan tanpa azan dan iqamat dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah).
