وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pasar Tradisional di Kota Cimahi Disemprot Disinfektan Setiap Hari
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.
Asbabun nuzul
Surat Ad Dhuha terdapat pada juz ke-30 dengan 11 ayat. Surat Ad Dhuha ini termasuk pada surat Makiyyah karena turunnya di Kota Mekah.
Berisi tentang pemeliharaan Allah terhadap Nabi Muhammad SAW dan tidak akan pernah meninggalkannya kemudian larangan berbuat buruk terhadap anak yatim serta menghardik orang yang meminta-minta, dan perintah untuk mensyukuri segala nikmat uang telah
Makna dari surat Ad Dhuha ini, seeprti dalam laman lampu hijau begitu dahsyatnya sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya setelah melaksanakan sholat Dhuha.