Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Ini Amalan yang Disunnahkan pada 10 Hari Pertama Dzulhijjah

- 14 Juli 2021, 09:01 WIB
Foto Ilustrasi. Keutamaan puasa di 8-9 Bulan Dzulhijjah
Foto Ilustrasi. Keutamaan puasa di 8-9 Bulan Dzulhijjah /Pixabay/Syaifulptak

Baca Juga: Makna Asmaul Husna: Al Mushowwir, Al Ghoffar, Al Qohhar, Semoga Mengampuni Dosa dan Khilaf Kita

عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu'. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,’" (HR Bukhari).

Baca Juga: Innalillahi, 600 Lebih Ulama NU Wafat Selama Pandemi, Gus Muhaimin Ajak Jaga Para Kiai

Dari berbagai keterangan ini, ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah dengan amal saleh, termasuk puasa sunnah tarwiyah 8 Dzulhijjah. Keterangan ini kita dapat dari Syekh M. Nawawi Banten sebagai berikut:

والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره

Artinya, “(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197). Wallahu a’lam. ***

 

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x