Besok Bulan Biru Bakal Hiasi Langit Nusantara, Simak Penjelasannya Ini

- 21 Agustus 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi fenomena bulan biru (blue moon)
Ilustrasi fenomena bulan biru (blue moon) /Pixabay/ Activedia

Asal-usul historis istilah Purnama Biru sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi.

Baca Juga: Cara Aman Membawa Barang di Sepeda Motor

Banyak orang meyakini istilah Bulan Biru dimaknai sebagai sesuatu yang terjadi sangat langka berasal dari kabut asap dan abu vulkanik letusan gunung berapi yang mengubah Bulan menjadi berwarna kebiruan.

Istilah ini sudah ada setidaknya sejak 400 tahun lalu yang diungkapkan oleh seorang penutur cerita rakyat asal Kanada. Dr. Philips Hiscock, mengusulkan penyebutan Bulan Biru bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.

Di dalam Almanak Petani Maine di Amerika Serikat, fenomena ini dinamakan Purnama Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap. Purnama ini juga memiliki nama lain, yakni Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).

Bulan Biru Musiman terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, sebelumnya pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016. Bulan Biru akan terjadi lagi pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mendatang.

Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender Masehi, fase Bulan atau jatuhnya musim.

Melainkan akibat dari kondisi atmosfer. Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan Purnama tampak kebiruan.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah