Soal Matahari Terbit dari Barat, NASA: Ini Mirip Dengan Prediksi Hari Kiamat Lainnya yang Datang dan Pergi

- 11 September 2021, 20:28 WIB
Gambar matahari terbit.
Gambar matahari terbit. /qinomo/Pixabay.com/qinomo


GALAMEDIA - NASA (National Aeronautics and Space Administration atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat) menyatakan informasi yang beredar soal matahari akan terbit dari barat adalah kesalahan besar dalam ilmu alamiah di alam semesta.

Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan mengatakan, baik NASA dan organisasinya tidak pernah menyebut matahari akan terbit dari barat.

“Pembalikan kutub magnet adalah fenomena nyata yang telah terjadi berkali-kali di masa lalu, dan para ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, tetapi pembalikan yang menyebabkan Bumi berputar ke arah yang berlawanan menyebabkan Matahari terbit di barat adalah salah,” kata Inclan dikutip Galamedia dari NASA, Sabtu, 11 September 2021.

Baca Juga: Jajal Aplikasi Pos Aja, Erick Thohir Apresiasi Transformasi Digital PT Pos Indonesia

Hal itu diungkan NASA terkait beredarnya unggahan di media sosial yang menyebutkan NASA mengumumkan kemungkinan matahari akan terbit dari barat.

Hal itu disebabkan oleh bumi berputar ke arah yang berlawanan dan merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah dekat pada Januari lalu.

Inclan mengakui, jika NASA dan organisasi ilmiah terkait lainnya sering menjadi target berita palsu dan klaim ilmiah.

“Hoax terbaru ini mirip dengan prediksi hari kiamat lainnya yang datang dan pergi,” ujarnya.

NASA pernah menerbitkan artikel berjudul ‘Why does the Sun rise in the east and set in the west?’.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa bumi berputar ke arah timur, dan itulah sebabnya Matahari, Bulan, planet dan bintang semuanya terbit dari timur dan bergerak ke barat melintasi langit.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Difitnah, Darmizal: Kegiatan di Banten Murni Luruskan Sejarah

Dilansir dari SkyAndTelescope, Matahari terbit dan terbenam tepat di timur dan barat hanya ketika jalur circular path di permukaan bumi terbelah menjadi dua bagian yang sama. Setengah dalam terang dan setengah dalam gelap.

Karena sumbu rotasi planet Bumi miring sebesar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya, penyelarasan ini hanya terjadi pada ekuinoks musim semi dan musim gugur.

Selama ekuinoks, bidang yang memisahkan sisi siang dan malam Bumi berada di antara Kutub Utara dan Selatan. Pada hari apa pun selain ekuinoks, bidang ini miring, dan jalur circular path melewati sisi terang dan gelap Bumi secara tidak merata.

Oleh karena itu, panjang malam dan siang berbeda-beda, begitu pula posisi matahari terbit dan terbenam di cakrawala.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x