"Selain itu, kebijakan bahasa sering mempunyai dampak negatif, menyebabkan atau memperparah kesenjangan sosial, tidak berkesinambungan dengan undang-undang dan peraturan kebahasaan yang sudah ada dan bahasa nasional dan bahasa daerah terancam, serta mengganggu proses belajar-mengajar," tegasnya.
Baca Juga: Instagram Rachel Vennya Mendadak Hilang, Kenapa Ya? Netizen: Lagi Diperiksa
Pertanggungjawaban Akademik
Sementara itu,Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan , Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A, mengatakan pertanggungjawaban akademik pemberian DR HV kepada Hywel Coleman karena dedikasinya dalam pendidikan khususnya kebijakan bahasa.
"Bapak Hywel Coleman seorang cendekia kelas dunia yang sangat produktif. Selama berkarier dalam bidang kebahasaan beliau telah menulis lebih dari 15 buku, baik yang ditulis sendiri maupun bersama-sama dengan ilmuwan dunia lainnya," ungkap Didi.
Dikatakan, Hywel juga telah menjadi konsultan di Indonesia seperti dalam survei mengenai Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional dari British Council, Survei harapan perguruan tinggi Indonesia atas kerja sama internasional yang disponsori British Council.
Baca Juga: Omelete Nori Perpaduan Telur dan Rumput Laut Enak dan Praktis, Ini Cara Buatnya
Selain itu, dialog kebijakan mengenai Bahasa dalam Pendidikan, survei mengenai initial teacher education, serta training consultant pengembangan pendidikan madrasah.
"Beliau juga terlibat pula sebagai konsultan riset di sejumlah negara lain seperti Afghanistan, Aljazair, Pakistan, Saudi Arabia, dan sejumlah negara lainnya," ungkap Didi.
Bukti dedikasi dan pengabdian Hywel Coleman dalam bidang kebahasaan dibuktikan dengan diterimanya penghargaan sebagai Life Fellow of the University of Leeds, OBE (Officer of the Order of the British Empire) dari Ratu Inggris atas pengabdiannya di Indonesia, dan Duke of Edinburgh Prize pertama dan Kedua.