GALAMEDIA – Tradisi mengikat kaki di Tiongkok telah ada pada zaman dahulu, tepatnya pada zaman dinasti Tan pada tahun 618-907.
Para wanita pada saat itu beranggapan bahwa semakin kecil kaki mereka maka semakin cantik wanita tersebut.
Dikutip dari akun Tiktok @kotakfakta prosesi ini dimulai saat anak berusia 4-7 tahun, pengikatan kaki ini dilakukan dengan cara memakai kain dan melipat empat jari kaki kebagian bawah kaki.
Baca Juga: Dinilai Membuat Ikan Gila dan Cepat Mati, Prancis Stop Jual Akuarium Bundar
Kemudian menarik ibu jari kaki mendekati tumit hal ini membuat kaki menjadi lebih pendek dan lebih kecil.
Kain pengikat kaki diketat hari demi hari, dan kaki dipaksa menggunakan sepatu yang berukuran kecil.
Praktik mengikat kaki ini disebutkan terinspirasi dari seorang penari istana kaisar China pada abad ke 10. Ia adalah Yao Niang yang berusaha memikat hati kaisar dengan cara tersebut.
Lambat laun, para wanita di istana mulai meniru dan mengikat kaki mereka seperti Yao Niang. Semakin lama diikat, kaki mereka menjadi lebih kecil. Mereka pun menjadikannya sebagai simbol status sosial.
Lebih dari sekadar soal penampilan, di China, ukuran kaki wanita bagaikan nilai mata uang. Semakin kecil ukuran inci kaki maka semakin mahal ia sebagai seorang pengantin wanita.
Bukan tanpa usaha, pada era dinasti Manchu pada abad ke-17 sempat ada usaha untuk menghentikan praktik mengikat kaki tersebut.
Baca Juga: Tafsirkan Sila Kesatu Pancasila, Habib Kribo Disebut Wali Kribo: Dikirim Allah untuk NKRI Harga Mati
Namun usaha itu gagal karena nilai-nilainya sudah terkanjur melekat sebagai warisan budaya.***