COBA TEBAK! Apakah Kucing Adalah Benda Cair?

GALAMEDIA – Kamu pasti sering atau paling tidak pernah melihat video dan gambar di media sosial yang menunjukan fleksibilitas kucing yang sangat tinggi bukan?

 

Nah saking fleksibelnya kucing, banyak orang akhirnya menjuluki kucing sebagai benda cair.

Ini membuat banyak orang yang penasaran sebenarnya apa sih yang membuat kucing menjadi sangat fleksibel seperti itu?

 

Kamu pasti pernah atau sering melihat video dan gambar di media sosial yang menunjukkan bahwa kucing sangatlah fleksibel, bukan?

 

 

Ada yang bisa masuk ke toples, mangkuk, akuarium kecil atau bahkan melewati ruang yang sangat  sempit.

 

Saking sangat fleksibelnya membuat banyak orang yang menyebut bahwa kucing adalah “benda cair”.

 

Nah pertanyaannya, apa sih yang membuat kucing sefleksibel itu? Apakah benar tubuh mereka terbuat dari cairan?

 

1. Memiliki Kemampuan Adaptasi yang Sangat Baik

 

Alasan pertama adalah karena mereka memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

Menurut ilmi reologi atau aliran materi, kucing mampu beradaptasi dan berperilaku berbeda berdasarkan wadah yang ditempatinya, dan ini mirip dengan sifat benda cair.

 

2. Anatomi Tulang Selangka yang Unik

 

Struktur tulang selangka kucing berbeda dengan manusia. Tulang selangka kucing (clavicle) terletak di sekitar leher dan ukurannya sangat kecil.

 

Bukannya hanya itu, tulang tersebut juga tidak terhubung melalui sendi lainnya. Ia hanya melekat pada otot, bukan tulang atau organ lain. Dan inilah yang membuat kucing lebih fleksibel.

 

 

3. Ruas Tulang Belakang yang Lebih Banyak

 

Menurut studi pada tahun 2017, kucing ternyata memiliki ruas tulang belakang yang lebih banyak daripada manusia.

Mereka memiliki sekitar 51 ruas tulang belakang, sedangkan kita hanya memiliki 33 ruas. Setiap ruas tersambung dengan otot yang membuat fleksibilitas kucing bertambah.

 

4. Tulang Belakang Dapat Berputar 180 Derajat 

 

Manusia hanya sekitar 90 derajat, sedangkan kucing bisa berputar 180 derajat yang artinya kepala dan kaki depannya dapat mengahadap kea rah yang berbeda dengan pinggang dan kaki belakangnya.

 

Menurut para ahli, otot, ligament, dan tendon kucing berperan besar dalam memberikannya kemampuan tersebut. ***