Mengenang Longsor TPA Leuwigajah yang Menewaskan 157 Orang dan Menimbun Ratusan Rumah 21 Februari 2005

- 21 Februari 2022, 14:26 WIB
TPA Leuwigajah sebelum tragedi tahun 2005.
TPA Leuwigajah sebelum tragedi tahun 2005. /Dok Humas Bandung.

GALAMEDIA - Pada 21 Februari 2005 dini hari, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah longsor dan mengubur 157 orang yang kemudian dinyatakan tewas.

Sebanyak 137 rumah di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung dan dua rumah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat tertimbun longsoran sampah dengan ketinggian mencapai 30 meter.

Ribuan ton kubik sampah juga mengubur kebun dan lahan pertanian milik warga Kampung Pojok, Cimahi Selatan seluas 8,4 hektare.

Bencana alam berupa longsoran sampah TPA dengan kemiringan tebing 15-45 derajat serta diapit Gunung Pasir Panji dan Gunung Kunci itu merupakan rekor tertinggi di Indonesia dan rekor kedua terbesar di dunia.

Baca Juga: Heboh Ustaz Khalid Basalamah 'Dijadikan Wayang', Fadli Zon: Apa Kita Harus Tertawa?

Rekor pertama adalah longsoran sampah di TPA Payatas, Quezon City, Filipina.

Bukan sekali ini TPA Leuwigajah longsor. Menurut catatan yang dihimpun Itoc Tochija dan Budiman dalam bukunya Tragedi Leuwigajah (2005), sebelumnya Leuwigajah telah mengalami dua kali longsor.

Longsor pertama terjadi pada tahun 1990. Ketika itu tidak menelan korban jiwa dan harta benda karena longsorannya berskala kecil.

Hari sampah nasional ditetapkan pada hari ini, 21 Febuari sejak tahun 2005 untuk mengenang tragedi longsornya TPA Leuwigajah.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x