17 Gejala dan Efek Long COVID Syndrome yang Harus Kamu Waspadai

- 15 Maret 2022, 14:35 WIB
 long covid syndrome //pexels.com/Anna Shvets
long covid syndrome //pexels.com/Anna Shvets /

GALAMEDIA - Apakah kamu pernah mendengar istilah “long COVID syndrome”? Kondisi yang digambarkan istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak pertengahan tahun lalu.

Infeksi virus corona dan gejalanya biasanya akan membaik setelah beberapa minggu. Akan tetapi untuk sebagian orang masih merasakan beberapa gejala dari virus corona bahkan setelah hasil tes menunjukkan negatif.

Hal ini disebut sebagai long covid syndrome yaitu kondisi di mana masih mengalami beberapa masalah kesehatan akibat infeksi virus corona setelah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Terungkap, Wulan Guritno Lebih Memilih Pria Indonesia Ketimbang Bule Hingga Sebut Host Ini Seleranya

Apabila pasien masih merasakan gejala virus corona selama lebih dari empat minggu setelah didiagnosis, maka pasien sedang mengalami long covid syndrome.

Tentu saja ini efek long covid syndrome akan sangat berdampak pada kesehatan pasien baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Contohnya, pada bulan Juli 2020 lalu, sebuah studi dari yang diterbitkan JAMA Network membahas tentang gejala jangka panjang infeksi COVID-19. Long COVID syndrome dapat terjadi dialami orang-orang yang masih muda maupun sehat, lho.

Baca Juga: Dikabarkan Dekat dengan Sabda Ahessa Hingga Trending Twitter, Wulan Guritno: Apa pun yang Dibicarakan, Aku..

Jadi, apa sebenarnya long COVID syndrome itu?

Sebuah studi  menyebutkan bahwa wanita paling terpengaruh oleh gejala jangka panjang dari infeksi virus corona.

Oh iya, selain wanita, kelompok lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun serta orang-orang dengan indeks massa tubuh yang tinggi atau kegemukan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami long COVID syndrome.

Tapi, bukan berarti kelompok pasien lain aman dari risiko ini, ya. Anak-anak pun bisa terserang long COVID syndrome.

Baca Juga: Niat Baik yang Menjadi Buruk, 5 Artis Ini Ikut Terseret Kasus Doni Salmanan

Dilansir dari The Conversation, Kantor Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa sekitar 13% -15% anak-anak mengalami long COVID lebih dari lima minggu.

Bahkan, di Italia, lebih dari separuh anak-anak dengan COVID-19 memiliki setidaknya satu gejala yang menetap selama 17 minggu setelah didiagnosis.

Efek Long Covid Syndrome

Dari penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran UI dan Rumah Sakit Persahabatan pada bulan Maret 2021 lalu, tiga gejala yang paling umum dialami oleh para penderita long COVID syndrome adalah kelelahan/fatigue, batuk, dan nyeri otot.

Baca Juga: KABAR DUKA: Guru Besar Unpar Prof H. Asep Warlan Yusuf Meninggal Dunia di RSHS Bandung

Dikutip dari CDC, Gejala-gejala umum long COVID  syndrome adalah sebagai berikut:

- Kesulitan bernapas

- Batuk

- Nyeri dada

- Nyeri sendi

- Detak jantung berdetak lebih cepat

- Mudah merasa lelah

- Diare

- Demam

- Kesulitan untuk tidur

- Kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi

- Pusing saat berdiri

- Perubahan siklus menstruasi

- Perasaan tertusuk jarum

- Perubahan suasana hati

- Perubahan atau kehilangan bau dan rasa

- Depresi

- Kecemasan

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 15 Maret 2022: Reyna Sedih Tidak Diperhatikan oleh Al dan Andin Lagi

Gejala di atas merupakan beberapa efek long covid syndrome yang mungkin terjadi pada tubuh.

Biasanya gejala efek long covid syndrome akan semakin memburuk setelah melakukan aktivitas fisik maupun mental.

Selain itu, efek dari long covid syndrome juga dapat menyerang berbagai organ tubuh tidak hanya paru-paru.

Tetapi juga organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal dan otak dan menyebabkan kerusakan organ yang cukup parah.

Ini dikarenakan saat infeksi virus corona menyerang tubuh, kondisi autoimun terjadi sehingga secara tidak sengaja sistem kekebalan tubuh akan menyerang sel-sel yang masih sehat.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Pengemudi Harley Davidson Sebagai Tersangka Kasus Tabrakan yang Tewaskan Dua Anak

Cara mencegah dan mengatasi long COVID

Cara terbaik untuk menghindari long COVID syndrome adalah dengan mengikuti vaksinasi. Bagi para penyintas COVID-19 yang belum di vaksin, vaksinasi dapat diikuti tiga bulan setelah dirimu dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.

Untuk mengatasi long COVID syndrome, kamu dapat mengurangi kegiatan yang dapat menyebabkan sesak napas, memperbanyak istirahat, mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, mengurangi kafein, hingga melakukan pemeriksaan klinis bagi kamu yang mengalami gejala parah.

Dear para penyintas COVID-19 yang masih bergumul dengan gejala long COVID syndrome, jangan patah semangat, ya.

Salam sehat selalu!***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x