Tumpukan Mayat Covid-19 Dijejalkan di Antara Pasien yang Masih Hidup di Rumah Sakit Queen Elizabeth Hong Kong

- 13 Maret 2022, 19:03 WIB
Olah foto tangkap layar Twitter DailyMail
Olah foto tangkap layar Twitter DailyMail /

GALAMEDIA - Sebuah foto mengejutkan ramai di sejumlah timeline media sosial.

Foto dimaksud  menunjukkan tumpukan mayat di atas tandu dijejalkan di antara tempat tidur pasien yang masih hidup di rumah sakit Hong Kong.

Dikutip dari DailyMail, Minggu 13 Maret 2022, bulan ini kematian akibat Covid-19 di Hong Kong mengalami peningkatan akibat tingkat vaksin yang rendah.

Baca Juga: 5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Berbuka Puasa

Seorang petugas medis yang bekerja di rumah sakit mengatakan kepada Hong Kong Free Press foto diambil di bangsal Kecelakaan & Darurat Rumah Sakit Queen Elizabeth di Hong Kong dan  mulai beredar sejak Jumat.

Foto yang dilaporkan diambil pada awal Maret, menunjukkan enam kantong mayat tergeletak di atas tandu bersebelahan dengan pasien yang berjuang hidup di ranjang rumah sakit.

Kantong mayat tergeletak tepat di samping pasien yang masih hidup dengan label yang menandai isinya, pertanda suram bagi mereka yang masih mengandalkan ventilator untuk alat bantu pernapasan.

Baca Juga: Febri, Klok, DDS Absen, Igbonefo dan Frets Cadangan, Berikut Daftar Susunan Pemain Persib vs Madura United

Pejabat China tengah berjuang menahan wabah Covid-19 terbesar sejak pandemi di Wuhan dua tahun lalu.

Otoritas kesehatan melaporkan ada 29.381 kasus infeksi baru dan 196 kematian pada hari Jumat.

"Otoritas rumah sakit mengakui  terkadang jenazah tidak dapat dipindahkan ke kamar mayat pada waktunya," ujar Sara Ho, kepala manajer Otoritas Rumah Sakit seraya menambahkan bahwa situasi sepert yang terlihat di foto telah ditangani.

Baca Juga: Profil Helen Hiu ‘Kuda Hitam’ di INTM Cycle 2, Diprediksi Akan Kalah Oleh Sarah Tumiwa di Grand Final

“Kami berharap semua orang memahami bagaimana rumah sakit umum telah melakukan yang terbaik untuk menurunkan lebih banyak tenaga menangani situasi ini. Kami sangat menyesal telah menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien," katanya.

Rumah sakit Hong Kong dilaporkan South China Morning Post kewalahan dan  sekarang memiliki tingkat kematian per kapita Covid-19 tertinggi di dunia.

Berita ini muncul ketika China bersiap menerapkan lockdown di sejumlah kota, termasuk mengisolasi  sembilan juta warga Changchun.

Baca Juga: Sial, Lima Pasangan Mesum 'Kegep' Satpol PP

China melaporkan 397 kasus penularan lokal lainnya secara nasional pada hari Jumat, 98 di antaranya di provinsi Jilin tempat kota Changchun berada.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan difokuskan pada orang tua dan anak-anak.

Pihak berwenang masih berjuang mengurangi lonjakan infeksi virus corona dan meningkatkan tingkat kematian.

Baca Juga: Ada yang Tak Beres dengan Putin, 5 Intelijen Top Barat: Presiden Rusia Menderita Roid Rage Akibat Steroid

Total sejak awal 2020, Hong Kong yang dikenal sebagai pusat keuangan global telah mencatat hampir 650.000 infeksi Covid-19 dan sekitar 3.500 kematian dalam dua minggu terakhir.

Hong Kong mencatat kematian paling banyak per satu juta orang secara global dalam seminggu hingga 9 Maret, menurut Our World in Data. Sebagian besar warga lanjut usia yang tidak divaksinasi.

Hingga awal tahun ini, kota yang dikuasai China ini memiliki rekam jejak yang patut ditiru dalam mengendalikan virus karena langkah-langkah ketat kebijakan 'nol Covid'-nya.

Baca Juga: Sinopsis Aku Bukan Wanita Pilihan 13 Maret 2022: Sengaja Menghilang, Radit Akhirnya Tahu Hubungan Rangga-Tiara

Namun, banyak penduduk di bekas jajahan Inggris tersebut memilih untuk tidak divaksinasi akibat ketakutan akan efek samping, terutama di kalangan orang tua.

“Lebih dari 90% dari kematian adalah mereka yang belum sepenuhnya divaksinasi. Kita perlu mengejar dan memvaksinasi setiap warga Hong Kong," kata Lam dalam jumpa pers harian.

Meskipun telah terjadi peningkatan yang cepat dalam vaksinasi, lebih dari 90% populasi Hong Kong baru mendapat satu dosis vaksin.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x