Khutbah Jumat Singkat tentang Muslim yang Sadar Ekologi

- 27 Mei 2022, 07:30 WIB
Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Muslim yang Sadar Ekologi
Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Muslim yang Sadar Ekologi /Pixabay / Anonymous Traveller.

Pertanyaannya sekarang, sudahkan manusia yang derajatnya lebih tinggi dari pada makhluk lain itu menjalankan tugasnya untuk memakmurkan bumi? Sudah kah dia menjaga alam dengan sebaik-baiknya? Apakah dia punya kepedulian terhadap lingkungannya? Fenomena kerusakan alam yang kita saksikan saat ini menandakan sikap paradoks penghuni bumi yang berakal (baca: manusia) terhadap alam yang ditinggalinya.

Nafsu egoisme sebagian manusia serakah berlabel “oknum” mendorongnya mengeksploitasi alam secara semena-mena. Gunung sebagai pasak bumi dikeruk habis untuk kepentingan bisnis. Hutan yang merupakan paru-paru dunia dibabat dengan tindakan pembalakan liar (illegal logging) atau dibakar dengan dalih untuk membuka lahan baru. Butuh waktu puluhan tahun untuk mengembalikan lagi kondisi hutan yang telah gundul seperti sedia kala melalui reboisasi. Sungai dicemari dengan sampah yang menyebabkan meluapnya air di musim hujan. Ikan di laut ditangkap dengan cara-cara yang merusak (destructive fishing) seperti, penggunaan bahan peledak (bom ikan) yang berakibat pada rusaknya kelestarian ekosistem perairan.

Perilaku-perilaku tersebut dapat mengganggu keseimbangan alam. Para pelakunya tak peduli nasib saudara-saudaranya yang nelangsa, menjadi korban bencana akibat ulah tangan jahilnya. Terjadinya tanah longsor di daerah lereng pegunungan akibat hutan yang gundul, sehingga tanah tidak stabil. Banjir bandang dengan aliran dahsyat yang terkadang datang tiba-tiba bisa menghancurkan bangunan-bangunan dan bahkan menelan korban jiwa. Masyarakat kehilangan mata pencaharian akibat tempat usahanya porak-poranda dan sawah ladangnya hancur berantakan. Fauna liar seperti, gajah dan harimau yang habitatnya rusak akibat penebangan hutan turun ke pemukiman masyarakat, merusak tanaman serta mengancam keselamatan jiwa.

Baca Juga: Siapa itu Chae Soo Bin yang Sedang Liburan di Bali? Berikut ini Profil dan Fakta Aktris Tersebut

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Alam raya ini bukan milik personal yang bisa dimonopoli oleh sekelompok orang tertentu saja, melainkan anugerah Allah untuk semua manusia. Setiap individu memiliki hak yang sama untuk menikmati keindahan alam pemberian sang pencipta. Oleh sebab itu, kaum muslimin berkewajiban untuk memelihara alam ini dengan sebaik-baiknya. Hal itu sebagai bukti ketaatannya terhadap ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk peka terhadap lingkungan.

Setiap warga negara, tanpa terkecuali memiliki kewajiban untuk melestarikan lingkungan. Jika lingkungannya terjaga dan tertata dengan baik, maka keberlangsungan hidup umat manusia sekarang dan di masa yang akan datang semakin terjamin. Pemerintah selaku pemangku kebijakan telah mengupayakan pelestarian lingkungan hidup melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kita sebagai warga negara seyogyanya patuh dan mengikuti kebijakan pemerintah tersebut demi kebaikan bersama.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Orang yang merusak lingkungan adalah pribadi yang tidak punya rasa tanggung jawab sosial. Itu berarti ia telah mengingkari ajaran Islam yang luhur. Al-Qur’an mensinyalir tindakan perusakan lingkungan sebagai indikator kemunafikan pada diri seseorang. Allah berfirman:

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ ٱلْحَرْثَ وَٱلنَّسْلَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلْفَسَادَ

Halaman:

Editor: Rizwan Suandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x