Miliki Gejala Tersendiri, Ilmuwan Inggris Sebut Virus Corona Terbagi Dalam Enam Jenis

- 19 Juli 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi Virus Corona.* /PIXABAY
Ilustrasi Virus Corona.* /PIXABAY /

GALAMEDIA - Sejumlah ilmuwan di Inggris menyatakan telah menemukan enam jenis virus corona (Covid-19) dan masing-masing memiliki kelompok gejala tertentu. Penemuan tersebut diharapkan dapat memberikan implikasi besar dalam pengobatan virus tersebut.

Sebuah tim ilmuwan di King`s College London (KCL) mengatakan temuan ini dapat memiliki implikasi penting untuk mengidentifikasi dan merawat mereka yang lebih rentan dan akan menderita jenis Covid sebelum kemungkinan gelombang kedua.

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk perawatan dan pemantauan orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 yang parah," kata Dr. Claire Steves dari KCL kepada Sky News.

Baca Juga: Mulai dari Tukang Ojek, Pengusaha Hingga Atlet Mulai Serbu Tempat Fitness

"Jika Anda dapat memprediksi siapa orang-orang ini pada hari kelima, Anda punya waktu untuk memberi mereka dukungan dan intervensi awal seperti memantau kadar oksigen dan gula darah, dan memastikan mereka terhidrasi dengan baik, perawatan sederhana dapat diberikan di rumah, mencegah rawat inap dan menyelamatkan nyawa," sambungnya.

Penemuan KCL muncul di tengah berita baik bahwa tes antibodi untuk menentukan paparan Covid-19, yang didukung oleh pemerintah Inggris, berhasil menyelesaikan uji coba awalnya.

Tes tersebut, mekanisme finger-prick yang dikembangkan oleh UK Rapid Test Consortium (UK-RTC) yang terdiri dari anggota dari Universitas Oxford dan sejumlah perusahaan riset Inggris ditemukan memiliki tingkat akurasi 98,6 persen. Itu juga bisa mengembalikan hasil dalam 20 menit.

Baca Juga: Prancis Kembali Dihebohkan Aksi Pembakaran Gereja Bersejarah

Ribuan tes telah dibuat untuk mengantisipasi keberhasilan penyelesaian semua uji coba.

"Kami memiliki dua shift personel R dan D (penelitian dan pengembangan) yang bekerja siang dan malam, tujuh hari seminggu. Program pengembangan semacam ini biasanya akan memakan waktu satu tahun," kata Pemimpin UK-RTC, Chris Hand kepada Daily Telegraph.

"Kami sudah melakukannya dalam 10 minggu. Kami sekarang meningkatkan dengan mitra kami untuk menghasilkan ratusan ribu dosis setiap bulan."

Baca Juga: Haruma Miura Mati Muda, Ini Sederet Film yang Dibintanginya

"Jika coronavirus seperti flu dan orang-orang membutuhkan vaksin tahunan, kita akan memerlukan pengujian antibodi massal untuk mengukur respons antibodi orang terhadap vaksin itu. Itu bagian dari rencana," sambungnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x