Kalah Cepat Pengembangan, AS dan Inggris Tuding Intelijen Rusia Curi Hasil Penelitian Vaksin Corona

- 17 Juli 2020, 16:31 WIB
Ilustrasi vaksin Corona. (AFP)
Ilustrasi vaksin Corona. (AFP) /


GALAMEDIA - Sejumlah ahli Rusia nyaris menuntaskan pekerjaannya dalam memproduksi vaksin virus corona (Covid-19). Namun kelompok barat meramaikan isu agen rahasia Rusia tengah berupaya meretas hasil penelitian vaksin corona di Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Peringatan itu digaungkan kelompok layanan keamanan internasional. Mereka menyebutkan mata-mata Rusia mengincar organisasi yang sedang mengembangkan vaksin Virus Corona di tiga negara tersebut. Mereka menuduh Para peretas itu dikerahkan sebagai 'bagian dari dinas intelijen Rusia'.

Dilansir dari BBC, peringatan ini diterbitkan oleh kelompok layanan keamanan internasional yang terdiri dari Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC), Badan Keamanan Komunikasi Kanada (CSE), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), Badan Keamanan Infrastruktur Siber AS (CISA), dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Baca Juga: Georgina Rodriguez Dapat Uang Bulanan dari Ronaldo Senilai Dua Mobil Pajero Dakar 2.4 4x4 A/T Baru


Menurut mereka, para peretas memanfaatkan kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan dan menggunakan malware yang disebut WellMess dan WellMail untuk mengunggah serta mengunduh dokumen dari perangkat yang terinfeksi. Para peretas juga dituding telah menipu individu agar menyerahkan izin masuk melalui serangan pengelabuan.

Email pengelabuan dirancang untuk menipu penerima agar menyerahkan informasi pribadi mereka. Email itu seringkali terlihat berasal dari kontak terpercaya dan mungkin menyertakan beberapa informasi pribadi agar pesan itu tampak lebih meyakinkan.

Menurut NCSC, kelompok peretas itu dinamakan APT29 dan juga dikenal sebagai 'The Dukes' atau 'Cozy Bear'. Lebih dari 95 persen diyakini bahwa kelompok itu merupakan bagian dari badan intelijen Rusia.

Baca Juga: Jaringan Terganggu, Keluhan Pelanggan IndiHome Jadi Trending Topic Twitter, Telkom Minta Maaf

"Sepanjang tahun 2020, APT29 telah mengincar berbagai organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Kanada, AS, dan Inggris. Kemungkinan besar mereka hendak mencuri informasi dan kekayaan intelektual terkait pengembangan dan pengujian vaksin Covid-19," sebut peringatan itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyayangkan intelijen Rusia mengincar mereka yang berupaya memerangi pandemi Virus Corona.

"Inggris dan rekan-rekannya sedang bekerja keras menemukan vaksin dan melindungi kesehatan global, sementara yang lainnya mengejar kepentingan egois mereka dengan tindakan yang gegabah," kecamnya.

Baca Juga: Kejar Ketertinggalan dari China dan Rusia, AS Pamerkan Rudal Andalan 17 Kali Lebih Cepat dari Cahaya

Namun langkah itu tentu saja dibantah Pemerintah Rusia.

"Kami tidak punya informasi soal siapa yang mungkin telah meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris. Satu hal yang akan kami tegaskan, Rusia tidak ada hubungannya sama sekali dengan upaya ini," kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin.

Terlebih, penelitian vaksin Corona di Rusia jauh lebih unggul dari negara lain baik AS, Inggris maupun Kanada.

Sementara itu, seorang pakar keamanan siber mengatakan Rusia tidak mungkin menjadi satu-satunya negara yang mencoba mencuri informasi.

Baca Juga: Inilah Waktu Terbaik Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat

"Mereka punya banyak orang, kita juga punya banyak orang, AS bahkan punya lebih banyak orang, begitu juga dengan China. Selama ini, mereka semua sedang mencoba mencuri hal-hal semacam ini," komentar Prof Ross Anderson dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x