Prancis Kembali Dihebohkan Aksi Pembakaran Gereja Bersejarah

- 19 Juli 2020, 08:21 WIB
Api tampak mengepul di Gereja Saint-Pierre-et-Saint-Paul.
Api tampak mengepul di Gereja Saint-Pierre-et-Saint-Paul. /

GALAMEDIA -  Setahun setelah menimpa Notre-Dame Paris, sebuah gereja abada ke-15 Saint-Pierre-et-Saint-Paul di Nantes, Prancis sengaja dibakar.

Hal itu diumumkan jaksa penuntut setempat. Menurut keterangan Jaksa Pierre Sennes, tiga kebakaran dimulai di lokasi itu dan saat ini pihak berwenang telah melakukan penyelidikan atas dugaan pembakaran tersebut.

Api menghancurkan jendela kaca patri dan organ besar. Namun kepala pemadam kebakaran setempat mengatakan kebakaran di Nantes telah diatasi dan "bukan skenario seperti Notre-Dame".

Baca Juga: Jelang Leg Kedua Liga Champions, Pelatih Barcelona Ngaku 'Tak Akur' dengan Lionel Messi

"Kerusakan terkonsentrasi pada organ, yang tampaknya benar-benar hancur. Platform tempat ia berada sangat tidak stabil dan berisiko runtuh," kata Laurent Ferlay kepada wartawan sebagaimana dilansir BBC.

"Atap katedral belum tersentuh oleh kobaran api," lanjut dia.

Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dengan cepat.
Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dengan cepat.


Presiden Emmanuel Macron bereaksi melalui cuitan di Twitter: "Setelah Notre-Dame, Katedral St Peter dan St. Paul terbakar. Mendukung para pemadam kebakaran yang mengambil semua risiko untuk menyelamatkan permata Gothic."

Kebakaran itu mulai terjadi pada pagi hari, dengan api besar terlihat dari luar gedung. Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikannya setelah beberapa jam.

Sennes mengatakan polisi nasional akan terlibat dalam penyelidikan dan seorang ahli kebakaran sedang dikirim ke Nantes untuk membantu investigasi.

Baca Juga: Kesehatan Emir Kuwait Menurun, Putra Mahkota Nawaf Al Ahmad Jadi Pemimpin Sementara

"Ketika kami tiba di tempat di mana kebakaran terjadi, ketika Anda melihat tiga kebakaran terpisah, itu masalah akal sehat, Anda membuka penyelidikan," katanya.

Agen surat kabar Jean-Yves Burban mengatakan dia mendengar ledakan sekitar pukul 07:30 waktu setempat dan melihat api ketika dia keluar untuk melihat apa yang terjadi.

"Saya terguncang karena saya sudah di sini delapan tahun dan saya melihat katedral setiap pagi dan sore. Ini katedral kami dan saya menangis (melihatnya)," katanya kepada Reuters.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x