Meskipun banyak sekali ditemukan di Indonesia sejak zaman dahulu. Namun, faktanya permainan ini muncul pertama kali pada tahun 1960-an lalu dan mulai populer kembali sekitar tahun 1970-an di Amerika. Bahkan di Amerika sendiri lato-lato disebut dengan nama ‘Clankers.’
Pelru diketahui bahwa pada awal kemunculannya, bahan pembuatan lato-lato menggunakan kaca dan cara memainkannya yang dianggap sangat berbahaya. Lantas sering sekali pengguna permainan ini membanting clackers dengan keras hingga pecahannnya membuat bertebaran dan mengenai tubuh seseorang mengalami luka.
Baca Juga: Sinopsis Film JOHN WICK 2014: Aksi Balas Dendam Keanu Reeves, Mantan Pembunuh Bayaran Profesional
Baca Juga: SINOPSIS FILM The Last Day on Mars, Sekelompok Peneliti yang Menjadi Zombie di Luar Angkasa
Kemudian permainan yang satu ini nyatanya tidak bertahan lama akibat memakan korban jiwa, serta pada tahun 1970-an di Amerika Serikat, permainan ini sempat dilarang oleh penjabat setempat karena sangat berbahaya dimainkan oleh anak-anak.
Kata latto-latto berawal dari sebutan permainan tradisional yang berasal dari bahasa Bugis. Di daerah Makassar sendiri disebut dengan katto-katto, sementara di Pulau Jawa disebut dengan etek-etek. Namun karena perkembangan zaman dan peristiwa viralnya di media sosial jadi masyarakat Indonesia sepakat dengan menyebutnya lato-lato. ***