Cara Mengolah Steak agar Menciptakan Rasa yang Sempurna!

- 8 Februari 2023, 14:02 WIB
Mengolah steak untuk menghasilkan rasa yang baik
Mengolah steak untuk menghasilkan rasa yang baik /Pexels @Kasumi Loffler/

GALAMEDIANEWS - Banyak dari kita sangat menyukai hidangan daging satu ini yaitu steak dengan kematangan yang bervariasi sehingga menyajikan rasa yang berbeda. Tingkat kematangan tidak terlalu mempengaruhi nutrisi pada steak perbedaan yang paling menonjol terletak pada rasa dan juiciness. 

Para ahli mengungkapkan cara menjaga daging tetap lembut, beraroma dan penuh vitamin. Inilah cara mengolah steak yang baik sehingga menciptakan rasa yang baik sebagai berikut:

Memilih Potongan Daging

Untuk mendapatkan rasa terbaik pada sebuah steak hal yang pertama harus dilakukan adalah dengan cara memilih potongan daging yang tepat. Hal ini dikarenakan daging yang lebih tua terutama pada area yang banyak bergerak pada sapi cenderung memiliki tekstur yang keras.

 

Potongan area sapi yang tidak banyak bergerak atau digunakan selama hidup seekor sapi adalah bagian yang paling baik. Bagian tersebut contohnya tulang punggung dan pinggang sehingga pada bagian tersebut memiliki jaringan ikat yang lebih sedikit dan mengandung protein kolagen yang sangat banyak.

Dilansir dari dailymail.co.uk Dr. David Pethic seorang profesor biokimia di Universitas Murdoch mengatakan “Semakin aktif otot, semakin banyak kolagen yang dibutuhkan untuk menyatukan otot, dan seiring bertambahnya usia daging, kolagen menjadi rapuh dan mengeraskan daging.’

Baca Juga: 5 Rekomendasi Steak Enak di Bandung, Wisata Kuliner yang Wajib Coba Saat Libur Nataru

Hormon pada seekor sapi juga mempengaruhi keempukan daging, hal ini dikarenakan pertumbuhan seekor sapi menghasilkan lebih otot dan kolagen sehingga daging organik akan lebih empuk. 

 

Di Jepang sebagai salah satu pemasok kualitas daging steak terbaik di dunia sangat memperhatikan kehidupan hewan ternaknya. Karena kehidupan hewan sangat mempengaruhi kualitas daging, apabila seekor sapi mengalami stres dapat memicu konversi glikogen menjadi adrenalin. Sedangkan glikogen sangat berperan penting untuk kualitas daging karena nantinya glikogen akan dipecah menjadi asam laktat yang dapat melembutkan serat otot yang keras. Oleh karenanya perlu diperhatikan agar sapi bahagia dan tidak mengalami stres.

Dr. David Pethic menambahkan 24 jam setelah seekor sapi disembelih, rigor mortis terjadi dan otot berkontraksi. Pada saat itu kondisi daging sedang kontraksi dan membutuhkan 5 hari di lemari es agar otot pada daging sapi kembali menjadi lembut. Kualitas steak juga dinilai dari marbling lemak, karena asam oleat pada marbling lemak memberikan rasa daging dan juiciness.

Baca Juga: Tetap Body Goals Walau Makan Sate, Ini Dia Cara Buat Sate Taichan Sehat Rendah Kalori untuk Menu Diet

Makanan yang diberikan kepada sapi dapat mempengaruhi hasil daging yang dihasilkan. Apabila sapi diberikan makanan biji-bijian akan menghasilkan marbling yang lebih banyak pada daging sedangkan diberi makan rumput akan menghasilkan daging dengan kandungan omega 3 dan asam lemak tak jenuh lebih banyak sehingga memberikan rasa gurih dan amis.

Beku atau Segar

Ada sebuah studi yang berjudul “Effect of Cooking Beef Muscles from Frozen or Thawed States on Cooking Traits and Palatability” dari Kansas State University meneliti potongan steak yang berbeda dimasak dalam keadaan beku dan dicairkan.

Hasil dari penelitian tersebut keduanya sama-sama memiliki rasa yang enak namun steak yang dimasak dalam keadaan beku menyusut sekitar 20 persen lebih saat dimasak. Hal ini diakibatkan oleh kontraksi yang mengakibatkan steak lebih keras.

 

Suhu Memasak

Memasak steak melibatkan proses kimia yang merubah warna daging menjadi cokelat, hal ini menunjukan bahwa terjadi reaksi maillard. Namun apabila kamu memasak steak terlalu lama, akan mengakibatkan daging hangus dan menutupi rasa halus dengan gosong.

Durasi Memasak

Durasi memasak steak mempengaruhi rasa yang akan dihasilkan. Steak dengan ketebalan 0.5 inci (1.3 cm) memiliki durasi matang lebih cepat dibandingkan steak  dengan ketebalan 1.5 inci ( 3.8 cm) akan membutuhkan waktu lebih lama.

Saat memasak steak yang lebih tebal bagian luar akan matang lebih dulu dari pada bagian dalam, maka dari itu sangat penting saat memasak steak harus dibalik sepertiga dari waktu proses memasak. Hal ini bertujuan agar air didorong ke atas dari sisi yang bersentuhan dengan panci oleh serat yang ototnya berkontraksi, jadi saat steak dibalik air yang terkumpul di sisi atas ini akan mendinginkan saat dimasak dan berarti butuh waktu lebih lama untuk menjadi cokelat.

Rare, Medium Rare atau Well Done ?

Sebenarnya tingkat kematangan pada sebuah steak adalah tergantung preferensi masing-masing. Tingkat kematangan suatu steak akan menghasilkan cita rasa yang berbeda tergantung selera penikmatnya akan memilih tingkat kematangan seperti apa.

 

Steak dengan tingkat kematangan rare memiliki rasa yang lebih mentah dan sari daging yang belum dimasak tetapi memiliki aroma daging yang lebih sedikit karena belum mengalami proses pencoklatan sepenuhnya.

Tetapi memiliki keuntungan dimana semakin lama steak dimasak maka semakin sedikit pula kandungan kalsium, natrium, kalium, magnesium, dan fosfor. Kandungan lemak berkurang saat dimasak hingga 44 persen apabila dimasak dari Rare hingga Well Done sangat bagus untuk kadar kolesterol namun buruk untuk rasanya. 

Baca Juga: Resep Chicken Teriyaki Ala Yoshinoya dan Cara Membuatnya, Dijamin Rasanya Mirip dan Mantul Abis

Maka dari itu untuk menikmati steak maka pilihlah potongan daging yang segar dengan banyak marbling dari sapi yang hidup bebas stress. Kemudian masaklah steak hingga tingkat kecoklatan yang bagus di bagian luar dan jangan menunggu terlalu lama untuk membalikannya.***

 
 

Editor: Fasya Askanti

Sumber: dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x