6 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak-anak, Kenali Tanda dan Gejalanya Apa Saja

- 15 Februari 2023, 19:30 WIB
Waspada gejala kanker pada anak-anak. / unsplash @Aditya Romansa
Waspada gejala kanker pada anak-anak. / unsplash @Aditya Romansa /



GALAMEDIANEWS – Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-anak. Hingga saat ini, kanker pada anak belum diketahui secara pasti faktor penyebabnya. Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut jenis kanker  yang sering menyerang anak-anak.


1. Leukeumia

Leukeumia adalah penyakit keganasan sel darah yang bersumber dari sumsum tulang. Gejalanya seperti muka anak terlihat pucat, demam tanpa sebab yang jelas, anak menjadi rewel dan nafsu makan anak menurun.

Leukeumia pun menyerang organ dalam seperti terjadinya pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening.

Baca Juga: Sambut Hari Kanker Anak Sedunia : Mengenal Pendampingan Kanker Anak di Indonesia Melalui Pita Kuning

Baca Juga: Inggris Melatih Ukraina Untuk Bertempur dengan 'Cara Barat' dengan Amunisi yang Lebih Sedikit

Selain itu, anak dapat mengalami kejang hingga penurunan kesadaran, pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan dan nyeri tulang.

Gejala sering ditandai dengan ciri-ciri seperti anak yang tidak mau berdiri maupun berjalan, anak menjadi lebih nyaman untuk digendong dan pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

2. Retinoblasma

Retinoblasma adalah tumor ganas primer yag terjadi di daerah mata dan sering ditemui pada anak berusia di bawah 5 tahun.

Gejalanya adalah manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, penglihatan buram dan peradangan jaringan di bola mata.

 

3. Osteosarkoma

Osteosarkoma atau nama lainnya adalah kanker tulang merupakan kegananasan yang muncul di tulang. Gejalanya ditandai dengan nyeri tulang ketika malam hari atau setelah melakukan aktivitas dan anak mengalami patah tulang setelah beraktivitas rutin

Baca Juga: Buah dari Kejujuran, Bharada E Divonis 1,5 Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Hal yang perlu diwaspadai  lainnya seperti kemerahan serta terasa hangat di area nyeri tulang, pembengkakan, kemerahan, gerakan tulang terbatas maupun penurunan berat badan.  Penderita kanker ini merasakan nyeri di daerah punggung, demam, cepat lelah serta muka terlihat pucat.

 

4. Limfoma maligna

Limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan getah bening yang memiliki sifat padat. Gejalanya seperti pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh antara lain pangkal paha, leher, ketiak dan tanpa merasakan rasa nyeri.

Ciri lainnya yaitu terjadinya sesak nafas, demam dan saluran pencernaan tersumbat. Anak juga  mengalami terjadinya nafsu makan yang berkurang, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari serta badan terasa lemah dan lesu.

5. Karsinoma nasofaring

Karsinoma nasofaring  adalah tumor ganas yang terdapat di daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang muncul yaitu hidung yang tersumbat, cairan ingus bercampur dengan darah, pilek maupun air ludah menjadi kental dan mimisan. 

Beberapa gejala yang terjadi di telinga seperti telinga terasa nyeri, berdengung, terasa penuh di telinga dan tuli sebelah.

6. Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah tumor embrional dari sistem saraf simpatis dan berasal  dari cikal bakal jaringan saraf. Gejala yang terjadi di daerah mata yaitu pendarahan di sekitar mata, mata menonjol, kelopak mata satu sisinya menurun, kontraksi pupil dan mata kering.

Penderita kanker ini juga merasakan gejala seperti perut terasa penuh dan terjadi diare, pembengkakan di leher dan gangguan fungsi kandung kemih dan usus. Neuroblastoma dapat menyebabkan  nyeri dan juga kelumpuhan.

Baca Juga: Topan Gabriel Menjauh dari Selandia Baru dan Pemulihan Dimulai , Lebih dari 10.000 Orang di Evakuasi

Apabila terdapat gejala seperti di atas sebaiknya segera periksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Bertujuan untuk mengonfirmasi apakah gejala tersebut termasuk kanker atau bukan.

Penemuan dini kasus kanker pada anak penting karena jika kanker sudah masuk ke stadium lanjut akan sulit untuk dikendalikan.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah