Baca Juga: Robi Darwis Dapat Pujian Langsung Dari Luis Milla, Ini Tanggapannya
Selama bulan suci Ramadhan, distrik Islam Kairo yang bersejarah tetap buka untuk pengunjung hingga lewat tengah malam setiap hari, dengan toko-toko dan pedagang yang menjual barang-barang bertema Ramadhan sementara musisi memainkan musik rakyat di kafe dan orang-orang menikmati makanan ringan dan camilan.
Meskipun lampion itu sendiri tidak bersifat religius dalam arti tidak disebutkan dalam kitab suci Islam, lampion telah menjadi bagian penting dari perayaan Ramadan.
Meskipun akar fanous berada di Mesir, fanous telah menyebar ke wilayah mayoritas Muslim lainnya di seluruh dunia sejak Abad Pertengahan, khususnya negara-negara di Asia seperti Indonesia dan Malaysia.
Negara-negara Arab lainnya seperti Yordania, Lebanon, dan UEA memang memasukkan dekorasi fanatik ke dalam perayaan Ramadhan mereka, meski tidak sebanyak Mesir.***