TEKS KHUTBAH JUMAT 17 Maret 2023, 6 Langkah Menyambut Ramadhan

- 16 Maret 2023, 19:00 WIB
Teks khutbah Jumat 17 Maret 2023, 6 langkah menyambut Ramadhan.
Teks khutbah Jumat 17 Maret 2023, 6 langkah menyambut Ramadhan. /Yusuf Celik/pexels

Hari, pekan, dan tahun berlalu begitu cepat. Banyak dari kita yang merasa waktu seakan berlari maraton. Sebagian merasa masih baru memasuki bulan Ramadhan.

Kini, bulan yang sama akan segera kita masuki kembali. Kita ucapkan syukur kepada Allah SWT, alhamdulillah.

Ramadhan yang akan kita songsong kedatangannya, kurang dari hitungan jari itu, harus menjadi Ramadhan yang spesial.

Mungkin ini adalah kesempatan yang tidak semuanya bisa menikmati. Sebab kita tahu berapa banyak dari saudara kita yang masih bersama kita di Ramadhan sebelumnya, kini mereka telah dipanggil menghadap kepada Allah ﷻ. Sementara kita masih diberi umur untuk bisa berjumpa dengannya.

Oleh karena itu, kualitas Ramadhan kita tergantung dari bagaimana cara kita memasuki dan menyikapi amalan di dalamnya. Semakin baik persiapan yang kita lakukan, Insya Allah akan meningkatkan kualitas ibadah, iman, dan keislaman kita di hadapan Allah SWT.

Sejumlah hal perlu kita lakukan untuk menyambut Ramadhan; Pertama, kita sambut Ramadhan dengan bertobat kepada Allah ﷻ yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Menerima Tobat hamba-hamba-Nya.

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim :

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلاَةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِى ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِى وَأَنَا رَبُّكَ.أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ

“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.”

Kedua, kita sambut Ramadhan dengan bertekad kuat untuk tidak menyia-nyiakan hari-hari Ramadhan dan hari-hari di bulan lain dari hal-hal yang nihil kebaikan.

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x