Dari tahun 1982 hingga 1998 ia bekerja sebagai Pakar Seni Tribal Indonesia untuk Perusahaan PD Pelangi membuat keahlian untuk Sotheby's dan Christie's di Jakarta dan Bali.
Sejak masih muda, Toni mengunjungi berbagai tempat di Indonesia dan dunia untuk mempelajari dan mendalami berbagai praktik seni dan ritual. Alhasil, kini karya patung dan pertunjukannya telah ia persembahkan di Indonesia, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, dan Singapura.
Karya seni Cosmology of Life ditugaskan oleh The Singapore Contemporary Art Museum untuk Singapore Biënnale 2013/2014 dan sekarang menjadi bagian dari koleksi permanen.
Hari ini Toni Kanwa Adikusumah tinggal dan bekerja di Belgia dan Jawa.
Seni adalah Kedamaian
Seni bagi Toni merupakan bentuk dari kedamaian, puncak segala tujuan dan ketenangan jiwa manusia. Segala hal di alam ini dapat memberikan rasa damai, nyaman, tenang, tentram khususnya seni-seni yang berasal dari budaya bangsa Indonesia asli.
“Saya berangkat dari akar tradisi seni budaya bangsa Indonesia asli, seni kesukuan. Ketika saya damai, nyaman, tenang, tentram, itu seni menurut saya.” kata Toni Kanwa Adikusumah saat ditemui dalam konferensi pers di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung pada 21 Maret 2023.
Menurutnya, di negara-negara maju karya ‘Contemporary and Tribal Art’ yang ia ciptakan banyak mengundang perhatian.
"Ketika saya diundang di Eropa, di negara-negara maju mereka yang melihat karya saya merasakan rasa yang saya rasakan. Yaitu nyaman, tenang, tentram. Makanya ketika saya bikin workshop atau pameran di selasar mereka pada datang. Karena mereka sudah merasakan ketenangan dan tentrem.” ujarnya.
Selama puluhan tahun, Toni Kanwa mempelajari berbagai pengetahuan dan praktik tentang seni dan ritual asli Indonesia.