Artinya, "Rasulullah menikahiku di bulan Syawal dan bersamaku di bulan Syawal, maka siapakah diantara istri-istrinya yang lebih berbahagia dariku?" (HR. Muslim).
Oleh karena itu, Imam An-Nawawi menjelaskan hadis di atas sebagai berikut, "Hadis ini menganjurkan untuk menikah dan berkeluarga di bulan Syawal".
Hadits ini juga meluruskan kesalahpahaman di kalangan masyarakat bahwa menikah di bulan Syawal adalah sebuah musibah, karena Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahi Aisyah, untuk membantah kesalahpahaman orang-orang yang tidak suka menikah di antara dua hari raya (bulan Syawal di antara Idul Fitri dan Idul Adha) karena khawatir akan menyebabkan perceraian.
4. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah lainnya di bulan Syawal adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa sunnah ini dilakukan pada hari ke-13, 14 dan 15 setiap bulan Hijriah.
5. Puasa pada hari Senin dan Kamis
Hari Senin dan Kamis adalah hari di mana amal perbuatan seseorang diperhitungkan. Betapa indahnya perbuatan kita dihitung ketika kita berpuasa. Puasa pada hari Senin dan Kamis juga merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut.
Aisyah ra berkata, "Rasulullah SAW sangat rajin dan tekun berpuasa pada hari Senin dan Kamis" (H.R. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).