Indeks Sinar UV di Indonesia Sedang Tinggi, Dokter Spesialis Kulit Sarankan Hal Penting Ini

- 25 April 2023, 17:50 WIB
Ilustrasi./Indeks Sinar UV di Indonesia Sedang Tinggi/pixabay.com/geralt
Ilustrasi./Indeks Sinar UV di Indonesia Sedang Tinggi/pixabay.com/geralt /

GALAMEDIANEWS – Indeks sinar ultraviolet atau sinar UV di Indonesia sedang tinggi. Oleh sebab itu, dr. Arini Widodo, SpKK sebagai dokter spesialis kulit memberikan saran supaya masyarakat menggunakan tabir surya dengan Sun Protection Factor (SPF) minimum 30.

Penggunaan tabir surya dengan SPF ini dilakukan untuk melindungi kulit dari sinar UV.

Dilansir dari Antara, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut mengatakan, penggunaan tabir surya dengan SPF minimum 30 harus diterapkan berulang kali terutama jika kulit berkeringat atau saat berenang.

Baca Juga: Kopasgat Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Pemotor Korban Insiden di Jatiwarna Bekasi

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali Tewaskan 3 Orang Penumpang Grand Max Saat Arus Balik Lebaran 2023

Dalam kesempatan yang sama dr. Arini juga menjelaskan bahwa kadar SPF merujuk pada tingkat perlindungan yang dapat diberikan oleh produk tabir surya tersebut.

SPF 30 memberikan perlindungan sebesar 97 persen dari sinar UVB. Kemudian, SPF 50 dapat melindungi sebesar 98 persen, dan SPF 100 dapat melindungi kulit sebesar 99 persen.

Penggunaan Produk Tabir Surya yang Disarankan Dokter Spesialis Kulit

Perlindungan akan lebih maksimal jika produk yang digunakan adalah yang tahan air serta memberikan cakupan spektrum yang lebih luas. Yaitu, perlindungan produk yang tidak hanya melindungi dari sinar UV, tapi juga dapat melindungi dari UVA.

Cara penggunaannya, tabir surya dapat digunakan secukupnya. Untuk menutupi tubuh sepenuhnya, kebanyakan orang dewasa membutuhkan sekitar satu ons produk tabir surya. Pastikan semua area kulit yang terkena sinar matahari dioleskan produk tersebut.

Baca Juga: Pendidikan Karakter 'Klinik Berbagi' Tamu Istimewa Ramadhan

Jika seseorang berkeringat atau berenang, maka segera aplikasikan tabir surya setiap sesegera mungkin. Untuk aktivitas normal dapat diulang pengaplikasiannya setiap dua jam.

"Orang yang terbakar sinar matahari biasanya tidak pakai tabir surya yang cukup, tidak mengaplikasikannya kembali setelah berada di bawah sinar matahari, atau menggunakan produk yang sudah kedaluwarsa," tambah Arini.

Alasan Pentingnya Penggunaan Tabir Surya di Indonesia

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) juga sepakat bahwa penggunaan tabir surya sangat penting untuk dilakukan.

Jika mengabaikan penggunaan tabir surya seseorang dapat terkena kanker kulit dan penuaan dini. Hal tersebut diakibatkan oleh paparan sinar UVA dan UVB yang dapat merusak DNA dalam sel kulit.

Jenis kanker karsinoma sel basal (BCC) dan karsinoma sel skuamosa (SCC) yang disebabkan oleh radiasi UV sering muncul di area kulit yang terpapar sinar matahari.

Baca Juga: Terungkap Dedi Mulyadi Ternyata Siswa Paling Nakal Saat SD, Tapi...

Cara untuk Melindungi Kulit dari Sinar UV

Untuk melindungi kulit dari sinar UV, dr. Arini juga menyarankan untuk meminimalkan waktu di luar ruangan. Terutama saat indeks UV sedang di puncak, atau sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore.

Masyarakat juga perlu waspada bahwa sinar matahari dapat memantul dari permukaan reflektif. Selain itu, juga dapat menjangkau kulit meski berada di bawah paying atau pohon.

Khusus untuk melindungi bibir, lip balm dengan SPF minimal 15 dapat digunakan oleh masyarakat.

Kondisi Atmosfer di Indonesia

Sementara itu, pada Senin, 24 April 2023 lalu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya dinamika atmosfer yang berbeda di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan Indonesia mengalami suhu panas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bakso Malang Paling Enak yang Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga saat Libur Lebaran 2023

Pada 17 April 2023 suhu mencapai 37,2 derajat celcius, yang merupakan suhu maksimum harian tertinggi. BMKG menyatakan daerah Ciputat dan Tangerang Selatan yang mengalami suhu tertinggi.

BMKG menambahkan jika pada Rabu, 26 April 2023, suhu diprediksi akan mencapai level risiko bahaya tinggi hingga ekstrem.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah