Kesinambungan Antara Dunia dan Akhirat Menurut Abu al- Harits al- Muhasibi dan Imam Al-Ghazali

- 20 Agustus 2020, 16:37 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /

Baca Juga: Weis, Anya Geraldine Diberi Kebebasan Untuk Selingkuh

8.    Selalu memohon kepada Allah dan berjuang kuat terlepas dari segala godaan setan.

9.    Selalu berada dalam kondisi dzikrullah dalam segala kesempatan dan segala keadaan.

10.    Selalu mengevaluasi penjagaan hatinya dari segala kehendak, bisikan, dan keinginan; serta mengarahkannya dalam kondisi selalu ber-Muraqabah (merasakan pengawasan dan kehadiran Allah dalam hati).

Baca Juga: Syekh Yusuf Ulama dan Panglima Perang Dua Negara, JK: Indonesia Ucapkan Terima Kasih

11.    Mengutamakan kebaian dan amal shaleh serta kecintaan Allah di atas napasnya.

12.    Menjaga kedisiplinan pelaksanaan ibadah-ibadah nawafil (Ibadah Sunnah), guna melaksankan hak-hak Allah.

13.    Meminimalisir sikap sombing, rasa berbangga diri, keinginan untuk dipuji, dan ingin selalu diutamakan oleh sesama manusia.

Baca Juga: Parah, Kuwait Tak Sanggup Bayar Gaji PNS

(tips ini diringkas dari kitab ihya ‘Ulum al-Din karya Imam al-ghazali dan kitab Ar-Ri’ayah li Hquqillah karya Imam Al-harits al-Muhasibi)

“Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia pasti akan merugi), karena (hendaknya diketahui)  bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah itu mendengar lagi Maha Melihat.” (Qs, an-Nisa[4] : 134)

Tentu inilah yang menjadi tujuan hidup kita, sehingga kita berupaya untuk mendapatkan itu dan berdo’a semoga Allah membimbing dan mengarahkan kita semua, menuju ke arah yang terbaik tersebut, sebagaimana yang menjadi kehendak Allah, serta tentu menjadi keingin kita. Amin. (Dea/job)

Sumber : “Apa Makna Kematian bagi Anda” karya KH. Muhammad Sholikhin.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah