Bukan Hanya Dosis yang Penting, Inilah Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesembuhan dengan Antibiotik

- 15 Juli 2023, 08:34 WIB
Ilustrasi: Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesembuhan dengan Antibiotik./ Pexels @Polina Tankilevitch
Ilustrasi: Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesembuhan dengan Antibiotik./ Pexels @Polina Tankilevitch /

GALAMEDIANEWS - Menurut Drh R.D. Wiwiek Bagja, seorang pakar bidang kesejahteraan hewan, kegagalan dalam penyembuhan seseorang tidak hanya disebabkan oleh dosis antibiotik yang tidak mencukupi, tetapi juga bisa disebabkan oleh seringnya mengonsumsi pangan yang terkontaminasi antibiotik.

 

Ia menjelaskan bahwa antibiotik digunakan dalam pengobatan hewan untuk tujuan pengobatan penyakit, bukan untuk merangsang pertumbuhan. Pengobatan dengan antibiotik biasanya dilakukan dalam jangka waktu lima hingga tujuh hari, setelah itu dihentikan agar tubuh hewan bebas dari antibiotik sebelum dijual ke pasaran.

Namun, jika penjual atau peternak tidak mematuhi waktu tersebut dan menjual hewan sebelum batas waktu yang ditentukan, maka hewan tersebut dapat terkontaminasi antibiotik saat dikonsumsi oleh konsumen. Wiwiek mengingatkan bahwa hal ini bisa terjadi terutama pada ayam broiler yang memiliki residu antibiotik yang tinggi.

Ketika konsumen mengonsumsi daging yang mengandung antibiotik, tubuh mereka akan terus-menerus terpapar antibiotik yang secara tidak sadar menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan resistensi bakteri.
Pada manusia, penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan rekomendasi dokter dapat menyebabkan resistensi antibiotik, di mana bakteri menjadi tahan terhadap efek antibiotik.

Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengobati infeksi bakteri dan memerlukan perawatan di rumah sakit dengan biaya pengobatan yang lebih mahal. Drh R.D. Wiwiek Bagja merekomendasikan adanya Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sebagai jaminan keamanan produk hewan.

Baca Juga: Mengenal Xylazine Zat Kimia Berbahaya Terkandung dalam Obat Zombie

 

NKV diberikan oleh Kementerian Pertanian dan dapat dimiliki oleh peternak atau pengelola rumah pemotongan hewan setelah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Konsumen disarankan untuk memastikan keberadaan NKV saat membeli produk hewan guna memperoleh daging yang berkualitas, aman, dan halal.

Penyediaan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan produk hewan. NKV adalah sertifikasi atau bukti tertulis yang menegaskan bahwa standar kebersihan dan sanitasi telah terpenuhi dalam unit usaha produk hewan. Peternak atau pengelola rumah pemotongan hewan dapat mengurus NKV melalui Dinas Peternakan di Provinsi tanpa dikenakan biaya tambahan.

Keberadaan NKV tidak hanya menjadi tanggung jawab peternak, tetapi juga penting bagi outlet yang menjual produk daging. Konsumen dapat bertanya mengenai NKV saat membeli produk hewan untuk memastikan bahwa daging yang mereka konsumsi memiliki mutu yang baik, aman, dan sesuai dengan prinsip halal.

Baca Juga: 5 Obat Jerawat dari Bahan Alami Paling Ampuh, Efektif Membantu Mengobati Peradangan yang Terjadi pada Kulit

 

Penting untuk menyadari bahwa konsumsi produk hewan yang terkontaminasi antibiotik dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, memperhatikan kebersihan, sanitasi, dan pengawasan dalam rantai produksi pangan sangatlah penting.

Drh R.D. Wiwiek Bagja menekankan bahwa pemahaman yang baik tentang penggunaan antibiotik, baik pada hewan maupun manusia, serta upaya untuk mencegah penyalahgunaan antibiotik, sangatlah krusial. Dengan menjaga kebersihan dan memastikan kualitas produk hewan, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat serta meminimalisir resistensi antibiotik yang semakin meningkat.

Baca Juga: Bahan Alami untuk Obat Batuk, Manfaat 3 Herbal Berikut Ini untuk Hasil yang Efektif

 

Perhatian terhadap aspek kesejahteraan hewan dan keamanan pangan merupakan langkah yang tidak boleh diabaikan. Dalam upaya mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan, peran semua pihak, termasuk pemerintah, peternak, pengelola rumah pemotongan hewan, dan konsumen sangatlah penting. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat memastikan bahwa produk hewan yang dikonsumsi aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah