Network
GALAMEDIANEWS - Bumi adalah tempat aktif yang penuh dengan badai, arus sungai dan laut yang bergerak cepat, gunung berapi, dan gempa bumi. Benua perlahan tapi terus bergerak, dan tekanan yang menumpuk di bebatuan yang berasal dari gaya dorong, tarikan, dan puntiran pada akhirnya mengakibatkan retakan keras yang tiba-tiba pada bebatuan.
Gempa susulan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa gemetar setelah gempa bumi. Namun apa sebenarnya gempa susulan itu, dan ada apa dengan gempa susulan yang membuatnya berbeda dengan gempa bumi?
Gempa susulan itu sendiri adalah gempa bumi, tetapi lebih tepat disebut sebagai gempa dengan magnitudo lebih rendah (atau intensitas lebih rendah) yang mengikuti gempa utama atau guncangan utama (yaitu gempa terbesar dalam rangkaian gempa bumi).
Baca Juga: 3 Kuliner Legendaris Enak di Kota Batu Malang, Rekomendasi Tempat Makan Keluarga Terbaik 2023
Ketika gempa bumi terjadi, sebagian energi yang dilepaskan dari rekahan tiba-tiba batuan dipindahkan ke batuan di dekatnya, yang menambah tekanan dorongan, tarikan, dan puntiran yang sudah terjadi pada batuan tersebut.
Dengan cara ini, gempa bumi menghasilkan gempa susulan, dan gempa susulan menghasilkan gempa susulan yang semakin kecil. Gempa susulan cenderung menjadi yang paling parah dan lebih sering terjadi pada jam dan hari setelah gempa.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Pemanasan Global dan Perubahan Iklim?
